Pedagang grosir Samoa mulai pencatuan stok sembako akibat pengiriman tertunda

Kota Apia, Samoa. - RNZI 
Kota Apia, Samoa. – RNZI

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Apia, Jubi –  Sejumlah pedagang grosir di Samoa mulai mencatu pasokan sejumlah barang akibat keterlambatan pengiriman yang disebabkan oleh larangan masuk terkait Covid-19, menyebabkan gangguan pada pemasukan produk ternak unggas dan daging.

Read More

Pekan lalu, sebuah kapal kontainer yang membawa daging ditolak dari pelabuhan laut Apia setelah gagal lolos inspeksi kesehatan, meskipun sampai sekarang belum diungkapkan apa masalah sebenarnya, lapor Samoa Observer.

Siveni Chan Mow, pemilik salah satu toko sembako tertua di Samoa, Chan Mow Wholesalers, berkata mereka memperkirakan akan rugi hingga lebih dari AS $ 1 juta karena larangan terkait virus corona ini.

Dia mengatakan ada penundaan untuk produk ternak unggas, daging, gula, dan beras serta ‘produk makanan buatan Tiongkok’ lainnya.

Satu kapal lain yang juga mengangkut produk sembako untuk diimpor ke Samoa telah tertunda karena masalah mesin. “Kita kekurangan daging ayam karena kapal kargonya sudah dibatalkan, karena masalah dengan mesinnya, sementara pasokan daging kita dari Australia juga telah terpengaruh karena virus corona,” terang Mow.

Australia, menurutnya, telah memprioritaskan negara lain dalam mengekspor daging, sementara Samoa ‘dibiarkan terombang-ambing’.

Ketika jalur perdagangan yang biasanya dilakukan dengan Tiongkok terhentikan karena Covid-19, mereka mencari pemasok lain dan, oleh karenanya, harga akan naik.

Namun pedagang grosir besar lainnya, Ah Liki Wholesales, optimis bisa memperoleh pasokan untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Manajer utamanya, Asiata Alex Brunt, menegaskan tidak perlu panik karena stok barang akan segera tiba.

Asiata berkata perusahaannya sudah mulai mengatur jatah pasokan selama satu minggu terakhir, sementara mereka mencari alternatif lainnya.

“Akan ada dampak, tetapi saya belum punya kesempatan untuk menghitung semuanya. Tetapi pasokan akan kembali normal dan persediaan sembako masih aman.” (RNZI)

Editor: Kristianto Galuwo 

Related posts

Leave a Reply