Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Anggota Komisi I DPR Papua, Amos Edoway, meminta kepada Panitia Besar maupun Panitia Sub Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) agar memberdayakan pemuda dan pemudi asli Papua maupun non-asli Papua terutama di empat daerah yang menjadi tuan rumah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, dan Mimika.
“Bisa menempatkan mereka sebagai petugas keamanan bersama aparat kepolisian dan TNI agar mereka (pemuda dan pemudi) bisa merasakan keterlibatan dalam pelaksanaan PON ini,” ujar Amos Edoway, kepada Jubi melalui telepon selulernya, Jumat (18/6/2021).
Selain itu, kata Edoway, momentum PON harus dijadikan sebagai wadah untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi para pengangguran yang sudah lama menyelesaikan pendidikan, tetapi tak kunjung mendapat pekerjaan.
“Bisa juga pengangguran ini dijadikan sebagai tukang masak atau urus konsumsi atau juga jadi sopir untuk antar jemput tim. Ini bukan hanya di Jayapura saja, tetapi di empat tempat yang menjadi tuan rumah atau sub PON ini,” ucapnya.
Hal itu, menurutnya agar kaum muda benar-benar merasakan bahwa PON dilaksanakan di Tanah Papua.
Terpisah, Ketua Komisi V DPR Papua yang membidangi olahraga, Jack Kamasan Komboy, ingin pelaksanaan PON XX di Papua juga memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat. Menurut dia, pihaknya telah mengingatkan hal tersebut kepada Ketua Bidang III PB PON Papua yang menangani akomodasi, konsumsi, dan transportasi, saat rapat lintas komisi DPR Papua.
“Mesti dipikirkan bagaimana pelaksanaan PON ini memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat di Papua. Misalnya memanfaatkan pangan lokal dari masyarakat. Kami minta bahan mentah untuk konsumsi, mengutamakan hasil masyarakat Papua. Kalau tidak mencukupi barulah didatangkan dari luar,” kata Komboy.
Pihaknya berpesan agar bidang konsumsi mengutamakan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan masyarakat Papua untuk memenuhi kebutuhan PON, sebelum mendatangkannya dari luar daerah. (*)
Editor: Kristianto Galuwo