Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
London, Jubi – Paus Fransiskus mendesak umat Katolik di Inggris membuka mata dan mendengarkan tangisan korban perdagangan manusia saat Gereja menangani perbudakan modern dengan pembelaan dan teknologi.
Paus mengajak untuk berdoa bagi kebebasan orang yang terjebak dalam perbudakan, yang diperkirakan berjumlah 40 juta di seluruh dunia, dan meminta umat Katolik menghibur yang selamat dari ketidakmanusiawian itu.
"Bapa Suci menyeru kita untuk membuka mata dan melihat kesengsaraan mereka, yang dirampas martabat dan kebebasannya, dan mendengar tangisan minta tolong mereka," kata Fransiskus dalam surat terbuka kepada Uskup Inggris John Sherrington seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat (8/6/2018).
Sedikitnya, 13 ribu orang di Inggris diperkirakan pemerintah menjadi korban perbudakan, dengan bekerja di pencucian mobil, membangun gedung, bar, pabrik dan peternakan, tapi polisi menyatakan angka sebenarnya lebih mungkin mencapai puluhan ribu.
Gereja memusatkan perhatian pada perdagangan manusia dalam beberapa tahun belakangan, dari persekutuan kepala kepolisian dan uskup dunia, untuk mengakhiri kejahatan pada aplikasi telepon seluler bagi perbudakan.
Aplikasi gratis itu, diluncurkan oleh Gereja Inggris dan Gereja Katolik pada pekan ini, memungkinkan pengemudi Inggris melaporkan terduga pekerja budak di pencucian mobil di tengah peningkatan kekhawatiran bahwa beberapa dari ribuan tempat di seluruh negara tersebut menyalahgunakan pekerja.
Surat Paus dikirim menjelang peringatan tahunan Hari Kehidupan di Inggris dan Wales pada 17 Juni, yang tahun ini berpusat pada peningkatan kesadaran tentang perdagangan dan perbudakan.
Fransiskus berbicara tentang perbudakan dalam beberapa bulan belakangan, dari kehidupan "suci" korban perdagangan manusia yang memaksa wanita menjadi pekerja seks, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. (*)