Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, Papua mulai naik sejak sepekan terakhir. Kenaikan harga terjadi karena berkurangnya pasokan bawang merah dan bawang putih dari Surabaya.
Seorang pedagang bawang di Pasar Hamadi, Mariam mengatakan, harga bawang merah dijual Rp50 ribu per kilogram dari sebelumnya dijual Rp45 ribu. Sedangkan bawang putih dijual Rp45 ribu per kilogram dari sebelumnya dijual Rp40 ribu per kilogram. Mariam mengatakan pedagang eceran sepertinya terpaksa menaikkan harga jual bawang merah dan bawang putih, karena harga kulakan dari distributor naik.
“Harga kulakan bawang merah dan bawang putih Rp38 ribu per kilogram, sebelumnya Rp35 ribu per kilogram. Sudah satu minggu ini harganya naik. Bawang naik karena kurang pasokan. Kalau lagi kosong begini kami berebut mendapatkan bawang,” kata Mariam saat ditemui dilapaknya di Pasar Hamadi, Senin (8/4/19).
Seperti Mariam, pedagang bernama Kasim mengaku distributor telah menaikkan harga kulakan para pedagang, sehingga pengecer sepertinya menaikkan harga jual bawang. Kasim menyebut kenaikan harga bawang merah dan bawang putih membuat para pelanggan mereka pun mengurangi pembelian.
“(Jika harga normal) pembeli lumayan, satu hari bisa laku 20 kilogram. Kalau lagi mahal begini satu hari hanya laku setengahnya atau 10 kilogram. Kalau mahal begini, saya mengurangi pengambilan, biasanya 100 kilogram sekali ambil sekarang hanya 50 kilogram karena takut nanti banyak yang busuk,” kata Kasim.
Distributor bawang di Pasar Hamadi, Haji Awi mengatakan, naiknya harga bawang karena pengambilan dari Surabaya juga naik. “Dalam kondisi normal, saya mendapatkan pasokan bawang merah dan bawang putih dari Surabaya sebanyak 5 ton per minggu, sekarang turun menjadi 3 ton sejak awal April 2019. Informasi yang saya dapat produksi anjlok karena panen petani bawang berkurang,” ungkapnya.
Awi membenarkan jika para pedagang eceran memilih mengurangi pembelian mereka. “Kalau lagi mahal begini, pedagang pengencer mengurangi pengambilan. Satu karung kotor beratnya 25 kilogram, kalau sudah dibersihkan sisa 20 kilogram. Kalau harga normal, biasanya sekali ambil ada yang 100 kilogram. Kalau lagi mahal, satu pedagang hanya membeli 25-50 kilogram,” jelasnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G