Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Sentani, Jubi – Pasangan Yanni-Zadrakh Afasedanya (YaZa) berjanji akan memberikan tempat terhormat bagi kaum perempuan di Kabupaten Jayapura.
Pernyataan ini disampaikan oleh Yanni, salah satu calon bupati yang akan maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jayapura Tahun 2017 di kediaman Ondofolo Boy Eluay dalam kunjungan silahturahmi pihaknya dengan salah satu Tokoh Adat di Papua ini.
"Jika dalam Pilkada nanti Tuhan berkehendak bagi kami untuk memimpin daerah ini, maka kami siap memberikan tempat yang terhormat bagi kaum perempuan yang ada di pemerintahan dan juga 30 persen di legislatif," kata Yanni di Sentani, Minggu (20/11/2016).
Ia mengatakan, ada 19 Distrik di Kabupaten Jayapura. Dari jumlah distrik itu, 30 persennya harus dipimpin oleh kaum perempuan.
Selain itu, menurutnya pemberdayaan dan pembelaan terhadap hak-hak bagi ibu dan anak akan menjadi prioritas dalam melaksanakan sistem pemerintahannya.
"Bagi ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan sampai dengan proses melahirkan tentunya akan menjadi perhatian kita, apabila dalam proses ini seorang ibu tidak mendapat perhatian dari keluargannya maka kami juga akan menyediakan rumah penginapan bagi ibu tersebut untuk bersama-sama dengan kita dalam merawat anak yang baru dilahirkan," ujarnya.
Masih banyak program yang menurut Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Papua ini dapat dilaksanakan di Bumi Khena Mbay Umbay. Setelah terpilih, kami akan memberikan insentif bagi para hamba Tuhan yang sudah lama mengabdi di daerah ini, memberikan jaminan ekonomi melalui usaha kerakyatan bagi para pengusaha lokal, dan juga meningkatkan sektor pariwisata daerah.
"Saya sudah 13 tahun di DPR Provinsi Papua. Ada banyak persoalan yang memang belum terselesaikan hingga saat ini disetiap daerah, secara khusus di Kabupaten Jayapura. Oleh sebab itu, untuk menjawab persoalan ini saya harus berada dalam sistem. Ini yang menjadi niat dan tujuan saya untuk maju sebagai calon bupati. Selain itu juga sebagai anak bangsa saya punya hak politik untuk memilih dan dipilih," jelasnya.
Ganti nama bandara Internasional Theys Eluay
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua III DPR Papua berjanji akan merubah nama Bandar Udara Sentani menjadi Bandara Internasional Theys Eluay.
"Sebelum melangkah lebih jauh dalam rencana saya, sudah menjadi kewajiban saya sebagai anak negeri ini untuk mengunjungi dan bersilahturahmi dengan pemimpin adat di sini. Banyak orang yang selalu berpikir negatif ketika bicara soal Papua. Menurut mereka ketika bicara Papua pasti Papua merdeka. Sesungguhnya tidak seperti itu, sampai saat ini Papua masih dalam pelukan NKRI. Oleh sebab itu, sebagai bentuk penghargaan kepada orang tua kita bersama yang banyak memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di Papua maka tidak salah kita mengabadikan namanya di Bandara Sentani dengan menggunakan nama Theys Eluay," ucapnya.
Sementara itu, Boy Eluay anak sulung dari mendiang Theys Eluay memberikan apresiasi atas niat tulus dari Yanni yang ingin menjadikan nama Bandara Sentani dengan nama ayahnya.
“Memang belum ada orang yang memikirkan hal ini, sebagai pihak keluarganya tentunya kita berterima kasih atas niat tulus ini,” kata Ondofolo Boy dikediamannya.
Terkait dengan kehadiran Yanni dipendoponya serta keikut sertaanya dalam Pilkada di Kabupaten Jayapura, Boy mengatakan bahwa dirinya tetap meberikan dukungan penuh terhadap niat Yanni dan pasangannya termasuk semua paslon yang akan maju dalam pilkada di Daerah ini.
“Siapa saja yang akan maju dalam Pilkda di sini tetap kami selaku masyarakat adat mendukung, karena ketika seorang bupati dilantik yang akan digunakan adalah burung garuda beda dengan saya yang selalu menggunakan burung Cennderawasih sebagai simbol kebesaran kami sebagai pimpinan adat di sini. Oleh sebab itu, saya berharap agar dalam menuju Pilkada semuanya harus berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Toh juga nantinya semua masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya untuk mennetukan siapa pemimpin yang pantas,” ungkapnya. (*)