Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mulyadi-Ali Mukhni, bertekad memberantas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di provinsi itu. Tekadnya itu dimasukan dalam salah satu program unggulan pasangan kandidat yang diusung oleh Demokrat dan PAN tersebut.
“Membangun insan sumbar yang berakhlak dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi agar tercipta generasi penerus yang handal dan mampu menghadapi tantangan zaman,” tulis salah satu program unggulan ketujuh tersebut.
Baca juga :Kontes waria Pangkalpinang menuai kecaman
Jumlah LGBT di Papua Setiap Tahun Meningkat
Calon kepala daerah dibiayai sponsor, KPK : jumlahnya mencapai 82 persen
Program itu mengacu penjelasan Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yakni pegangan kuat pemerintah provinsi dalam menciptakan generasi penerus Sumbar yang berakhlak mulia dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Paslon itu menyatakan, diperlukan generasi penerus yang handal serta mampu mengatasi permasalahan sosial, seperti LGBT, miras, narkoba, dan prostitusi di Sumbar.
“Oleh karena itu, kita harus memberi perhatian khusus kepada para imam, marbut masjid, hafiz/hafizah, dan pemuka agama sebagai garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai agama sejak dini,” tulis penjelasan program itu. Visi missi program itu berdalih menjaga generasi penerus tidak gampang terpengaruh oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan adat budaya Minangkabau.
Ketua Tim Pemenangan Mulyadi-Ali Mukhni, Alirman Sori membenarkan program calonnya itu. Ia mengatakan pihaknya ingin memberantas LGBT di Sumbar karena jumlahnya relatif banyak. Berdasarkan penelitian, Perhimpunan Konselor VCT HIV Sumbar memperkirakan pada 2018 terdapat 14.469 orang pelaku hubungan lelaki seks dengan lelaki di Sumbar.Lembaga itu juga mengungkapkan bahwa terdapat kurang lebih 2.501 orang waria di Sumbar. Dari angka tersebut, waria di Sumbar bisa menggaet 9.024 orang pelanggan laki-laki.
“Kami akan melibatkan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau dan MUI Sumbar untuk menangkal masalah sosial, di antaranya LGBT. Kolaborasi pemerintah dengan ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, dan bundo kanduang harus dilakukan,” kata Alirman.
Menurut Alirman, LGBT di Sumbar harus diberantas habis karena tak sesuai dengan budaya Minang dan bertentangan dengan ABS-SBK. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol