PAS di Jayawijaya awali kalender pendidikan

Pelaksanaan penilaian akhir semester di SMA YPPK Santo Thomas Wamena. -Jubi/Islami
Pelaksanaan PAS di SMA YPPK Santo Thomas Wamena. -Jubi/Islami

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Semua sekolah di Kabupaten Jayawijaya mulai dari SD hingga SMA/SMK, serentak melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS), pada Senin (18/11/2019).

Read More

Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo mengatakan, pelaksanaan ujian atau PAS ini mendahului atau mengawali kalender pendidikan yang seharusnya baru dilaksanakan pada 2 Desember 2019.

“Hal ini lebih didasari kesepakatan bersama pemerintah daerah dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se-Jayawijaya, sehingga ujian dilaksanakan mulai 18 November 2019,” katanya, kepada wartawan di Wamena, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, pertimbangan ujian dilaksanakan lebih awal karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan para guru, terutama karena kondisi semenjak kerusuhan Wamena mereka kesulitan mengumpulkan data siswa, baik yang masih ada maupun yang sudah keluar dari Wamena tanpa keterangan, berstatus penitipan, hingga keluar karena mutasi resmi.

Bagi siswa yang telah mutasi, kata Bambang, tidak masalah karena telah difasilitasi dengan surat dari dinas. Untuk yang berstatus penitipan di luar Wamena, hasil ujian semester diserahkan ke sekolah asal untuk direkap.

“Jadi, kepala-kepala sekolah selesai pelaksanaan ujian akhir semester, menyuruh guru mendata dan mengelola administrasi penilaian dan kesiswaan, karena terkait dengan pelaksanaan ujian,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, setelah ujian dilaksanakan maka setiap sekolah dan guru akan memperbaharui data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP), sesuai aplikasi yang disarankan.

Tambahnya, pelaksanaan PAS ini memang tidak sesuai dengan kalender pendidikan karena kesepakatan kepala sekolah yang diakomodir oleh pemda dan dinas. Kemudian ada kegiatan-kegiatan yang memang memfokuskan guru, untuk mengurus administrasi kesiswaan dan penilaian peserta didik.

“Kami berfikir positif jika pertimbangan guru yang harus diakomodir, bahwa memang butuh fokus untuk memastikan administrasi kesiswaan dan penilaian supaya tidak merugikan. Bisa dibayangkan jika sekarang 50 persen siswa yang datang, maka guru-guru harus mencari yang 50 persen sisanya, dengan statusnya apakah penitipan atau tanpa keterangan,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen mengatakan, untuk mengamankan pelaksanaan ujian akhir semester kepolisian menurunkan 112 personel.

“Sesuai data ada 50 sekolah yang terdiri dari SMA, SMK, SMP dan SD yang melaksanakan ujian, dimana setiap sekolah kita ploting dua hingga tiga personel,” kata Rumaropen.

Ia menambahkan, kegiatan ini akan berjalan bukan hanya pengamanan sekolah, tetapi kegiatan yang bertujuan memberikan perlindungan bagi setiap aktivitas publik di Jayawijaya.

“Sehingga situasi, kekhawatiran, rasa takut, trauma dan lain sebagainya pascakerusuhan beberapa waktu lalu, kita upayakan secara maksimal untuk mengembalikannya (menjadikan kondusif),” kata Rumaropen. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply