Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Wamena, Jubi – Pagelaran Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) bertempat di distrik Welesi Kabupaten Jayawijaya tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terbukti dengan minimnya kehadiran dan partisipasi dari setiap distrik dalam pagelaran yang menyuguhkan atraksi perang-perangan dan tarian di lapangan.
Salah seorang warga Kota Wamena, Marten Marian mengatakan, rendahnya antusiasme warga dikarenakan minimnya informasi dan promosi yang dilakukan oleh Pemda Jayawijaya. Akibatnya, banyak masyarakat yang tak mengetahui perihal pagelaran ini.
"Sampai saat ini kepala distrik tidak memberitahu kepada kepala kampung dan masyarakat kalau ada pagelaran ini. Masyarakat kaget," katanya saat ditemui Jubi, Rabu, (8/8/2018).
Selain itu, ia juga mengeluhkan tak adanya transparansi dari para kepala distrik kepada masyarakat terkait jumlah dana yang akan diberikan oleh Pemda kepada warga yang terlibat dalam atraksi perang-perangan dan tari-tarian.
"Kepala distrik diam-diam kumpul keluarganya untuk ikut pentas di festival. Acara seperti ini seharusnya di sampaikan secara umum dan terbuka agar masyarakat juga ikut terlibat," ujarnya.
Ia menambahkan dalam festival tahun ini, atraksi baik perang-perangan maupun tarian dari tiap distrik dibawakan perwakilan karena terbukti di lapangan.
Sementara itu, Okto Wantik fotografer dari Papuans photo yang hadir juga pada festival tahun ini berharap, ke depan Pemda Jayawijaya harus punya konsep yang lebih baik lagi untuk menarik wisatawan asing dan lokal terutama dalam hal tempat dan atraksi-atraksi tambahan.
"Tahun ini tidak semeriah tahun kemarin, semua kembali ke tuan rumah. Semoga ke depan lebih baik lagi," harapnya. (*)