Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Wellington, Partai Hijau di Selandia Baru mengatakan Perdana Menteri Bill English harus menawarkan diri untuk mengambil 1200 pengungsi yang saat ini ditahan di Pulau Nauru dan Manus jika perjanjian Australia dengan Amerika Serikat berhenti.
English melakukan pertemuan dengan kolega Australia, Malcolm Turnbull, di Queenstown, Kamis (16/2) dalam rangka pembicaraan tahunan para pemimpin itu.
Turnbull terkena dampak perjanjian dengan mantan Presiden AS, Barack Obama yang sebelumnya menyetujui untuk memukimlah kembali 1250 pengungsi asal Pulau Nauru dan Manus, namun kini kesepakatan menjadi tidak jelas setelah pemerintahan dipegang Presiden Donald Trump.
James Shaw, pemimpin Partai Hijau mengatakan ada dua pesan penting yang semestinya English sampaikan pada Turnbull.
“Pertama-tama sekali, Selandia Baru tidak bisa terima cara Australia menangani para pengungsi ini selama bertahun-tahun.”
Dia mengatakan mendukung asesmen PBB bahwa para pengungsi tersebut tidak berada dalam kondisi yang manusiawi.
“Pesan kedua adalah jika pengaturan Australia dengan Amerika Serikat tidak bisa jalan, Selandia baru bersedia mengambil para pengungsi ini,” tegas Shaw.
Sejak Australia membuka kembali penjara lepas pantainya di tahun 2013, Selandia Baru telah menawarkan mengambil 150 pengungsi dari Nauru –sebuah tawaran yang tampaknya enggan ditanggapi Australia.(*)