Juru bicara Departemen Hubungan Internasional Partai Buruh Korea (WPK), yang berkuasa, menulis dalam sebuah artikel yang dimuat oleh koran milik pemerintah Korea Utara
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Seoul, Jubi – Partai berkuasa Korea Utara, Kamis, (4/6/2020) mengatakan Amerika Serikat tidak pantas mengkritik China terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong sementara AS sendiri mengancam akan “melepaskan anjing penjaga” untuk menekan warganya yang berunjuk rasa.
Juru bicara Departemen Hubungan Internasional Partai Buruh Korea (WPK), yang berkuasa, menulis dalam sebuah artikel yang dimuat oleh koran milik pemerintah Korea Utara, mengkritisi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Baca juga : Korea Utara sambut meriah kehadiran presiden China
Kim larang warganya berpesta dan bernyanyi
Kewenangan pemerintah nasional dan provinsi di Kepulauan Solomon diuji
Tercatat Pompeo mengatakan langkah terbaru Partai Komunis China menunjukkan pihak itu ingin merusak ide-ide Barat, demokrasi Barat, dan nilai-nilai Barat, serta menempatkan warga Amerika Serikat dalam bahaya.
Ungkapan Pompeo terkait Hong Kong, Taiwan, isu HAM, dan perselisihan dagang, merupakan pernyataan yang “tidak masuk akal” dan berusaha memfitnah kepemimpinan Partai Komunis China, kata juru bicara dari WPK.
“Pompeo yang terlibat erat dengan aksi mata-mata dan menciptakan plot untuk mengganggu negara-negara lain, luput menyadari dari mana matahari terbit dan ke mana ia tenggelam,” ujar dia.
Ia mengatakan pernyataan yang disampaikan pejabat tinggi di AS menunjukkan mereka khawatir situasi di Amerika Serikat dapat terus memburuk. Pendapatnya itu merujuk pada sejumlah unjuk rasa yang menentang aksi brutal kepolisian di AS.
“Demonstran marah karena rasisme ekstrem di AS yang bahkan dapat ditemui di Gedung Putih,” kata dia. ,”
Juru bicara dari WPK menilai situasi demikian merupakan kenyataan yang dihadapi AS hari ini. Liberalisme dan demokrasi yang dianut rakyat AS menempatkan para demonstran sebagai pendukung gerakan sayap kiri, bahkan mereka (otoritas setempat) mengancam akan melepas anjing penjaga untuk menekan para pengunjuk rasa.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, menyebutkan artikel itu merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan langsung oleh Departemen Hubungan Internasional WPK sejak Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berkuasa pada 2011. (*)
Editor : Edi Faisol