Paroki Epouto rayakan HUT ke-69 sekaligus Ebamukai pembangunan gereja

Ebamukai di halaman gedung gereja yang baru. - Jubi/Abeth You

Papua No.1 News Portal | Jubi

Enarotali, Jubi – Paroki St. Fransiskus Asisi Epouto, Denekat Paniai, Keuskupan Timika melaksanakan HUT ke-69 pada Minggu (4/10/2020). Misa dipimpin oleh Pastor Paroki Sebast Maipaiwiyai A, Pr dan Yuvensius Auki Iyabii Tekege, Pr, Pastor Paroki Serui asal Tage Biru.

Read More

P. Yuvensius Tekege, Pr mengatakan, sesuai tema acara “Mari kita menjadi pohon anggur yang menghasilkan buah yang manis dan baik”, ia mengajak seluruh umat untuk saling menghargai, menjaga persatuan dan kesatuan antarumat dan antarpengurus.

“Paroki ini ada karena ada umat dan pengurus. Maka saya minta kalian harus saling menghargai dalam proses pembangunan gedung gereja yang baru. Persatuan dan kesatuan, kalian mantap. Harus terus kalian tingkatkan,” kata Tekege.

Usai perayaan misa dilanjutkan dengan acara Ebamukai atau alas tikar, yakni tradisi untuk menyumbangkan uang demi menyukseskan pembangunan gedung gereja baru.

Ketua panitia pembangunan Gereja, Yohanes Mote, berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.

“Kami lakukan Ebamukai ini karena kami sedang bangun gedung gereja yang baru. Gereja yang ada sekarang itu sudah tidak layak pakai, karena dibangun oleh orang-orang zaman dulu,” ujar Yohanes Mote usai acara Ebamukai kepada Jubi.

Ia mengatakan, sumbangan dari umat dan simpatisan untuk menunjang pembangunan gedung gereja baru, menjadi acara inti pada HUT yang ke-69 dan dana terkumpul sebesar Rp 149.100.000.

Turut hadir pada acara itu umat enam stasi dari Paroki tersebut, komunitas Bunaani, perwakilan Pemerintah Kabupaten Paniai dan Deiyai, serta simpatisan dan undangan lainnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Paniai, John Nicolas Pigome, mengatakan kerja dan persatuan dari umat harus ditingkatkan.

“Kami pemerintah tidak bisa menjawab semua kebutuhan umat. Kami kasih sedikit untuk melengkapinya kembali ke umat. Maka, kami harap kalian umat harus kompak terutama dalam penggalangan dana untuk pembangunan gereja kalian. Berkebun dan bertani (odaa-owadaa) di setiap rumah kalian harus ada,” katanya. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply