Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sejak turut berlaga di kompetisi utama Indonesia, Persipura Jayapura selalu menjadi tim yang diperhitungkan lawan-lawannya. Para anak muda Papua yang menjadi bintang lapangan Mutiara Hitam pun selalu bersinar dan disegani lawan mereka, bahkan mampu menyabet gelar pemain terbaik liga.
Di antara para bintang lapangan Mutiara Hitam, ‘El Capitano’ Boaz T Solossa menjadi pemain yang paling banyak meraih predikat pemain terbaik liga. Boaz meraih gelar pertamanya sebagai pemain terbaik liga dalam Indonesia Super League (ISL) musim 2008. Gelar yang sama diraih Boaz pada musim kompetisi 2010/2011 dan musim kompetisi 2012/2013.
Boaz memang kerap menjadi penentu dari banyak kemenangan Persipura. Bersama Mutiara Hitam, ia tiga kali merah top skor liga, yaitu pada musim kompetisi 2008-2009, 2010-2011, dan musim kompetisi 2013.
Baca juga: Edi Sabenan, libero berjuluk “Paul Breitner dari Persipura”
Tak hanya haus gol, Boaz juga dikenal karena gol-golnya yang indah. Pada 2015, ia bahkan masuk nominasi gol terbaik versi Federasi Sepak Bola Asia (AFC), berkat gol yang dicetaknya saat mengawal Persipura menjamu Warrior FC dalam Piala AFC di Stadion Mandala, 28 April 2015.
Gol Boaz pada menit ke-56 itu dinominasikan menjadi gol terbaik, karena tercipta dari kepiawaian Boaz melewati enam pemain Warrior FC, yang ditutup dengan sepakan kaki kiri yang akurat. Hari itu, Persipura Jayapura menang 6 – 0 atas Warrior FC, menjadi bukti kepiawaian dan kelenturan anak-anak muda Papua bermain bola.
Meskipun demikian, Boaz bukanlah pemain Persipura pertama yang meraih gelar pemain terbaik liga. Gelandang elegan Mutiara Hitam, Ronny Wabia menjadi perintis raihan gelar bergengsi itu, saat didapuk menjadi pemain terbaik liga pada musim kompetisi 1996/1997.
Bersama Ferdinando Fairyo (kapten), Christian Leo Yarangga, dan Aples Tecuari, Ronny Wabia mengantar Persipura menjuarai Liga Divisi I pada 1993, mengantar Mutiara Hitam untuk kembali berlaga di Divisi Utama hingga hari ini. Tampil di Divisi Utama, Ronny Wabia makin bersinar, hingga akhirnya meraih predikat pemain terbaik liga.
Ronny Wabia juga bersinar dalam Asian Cup 1996. Bersama Widodo C Putra, nama Ronny Wabia tercatat sebagai pemain dengan gol terbaik dalam kompetisi itu.
Wing bek kanan Persipura, Christian Warabay yang turut mengantar Mutiara Hitam menjuarai Liga Indonesia musim 2005/2006 juga meraih predikat pemain terbaik liga musim itu.
Mantan pelatih Persipura saat itu, M Rahmad Darmawan memang piawai memilih pemain dan meramu tim, membuat Mutiara Hitam sangat disegani lawan. Saat itu Ian Luis Kabes, Christian Waraabay, Boaz T Solossa, dan Korinus Fingkreuw baru pertama kali direkrut masuk Persipura, setelah merebut medali emas bagi kontingen Papua dalam PON 2004 Sumatera Selatan Palembang.
Tangan dingin Rahmad memadu anak-anak muda Papua itu dengan pemain asing pilihan seperti Victor Igbonefo. Bek tengah asal Nigeria yang kini telah berkewarganegaraan Indonesia itu ternyata cepat beradaptasi, dan langsung padu bermain dengan para bintang Persipura.
Rahmad bahkan pernah menyatakan kepada Jubi, jika dalam musim kompetisi 2005/2006 itu juga diadakan pemilihan pemain asing terbaik, Rahmad yakin gelar itu akan direbut Victor Igbonefo. Tim kampium liga dan tradisi jawara itulah yang akhirnya mematangkan permainan Boaz, hingga mampu tiga kali terpilih menjadi pemain terbaik liga dan tiga kali menjadi pencetak gol terbanyak liga.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G