Wisma untuk jurnalis belum dilengkapi fasilitas

Wisma untuk jurnalis peliput PON Papua
Sampah berserakan dan lumpur di dalam wisma untuk jurnalis peliput PON Papua, yang tak kunjung dibersihkan – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Wisma milik Orgenes Asmuruf yang beralamat di Lepro, Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke oleh panitia PB PON Papua akan dijadikan hunian bagi para jurnalis yang akan meliput perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, 2-15 Oktober mendatang.

Namun sayangnya, wisma tersebut bukan berada dalam wilayah  kota, tetapi di pinggiran kota, sehingga dipastikan akses para jurnalis ke sejumlah venue akan sedikit sulit. Belum lagi kondisi jalan masuk dari pertigaan Puskesmas Rimba Jaya menuju wisma, berlubang dan belum diaspal.

Read More

Jika jalan tak kunjung diperbaiki, perjalanan jurnalis dengan bus dari wisma menuju ke sejumlah venue yang berada di dalam kota Merauke memakan waktu sekitar 30 menit.

Pantauan Jubi di wisma tersebut, Jumat (10/9/2021), tampak dari depan, tumpukan pasir yang akan digunakan untuk pengecoran tempat parkir.

Sementara di dalam area wisma, terlihat sampah berserakan yang belum diangkut serta berlumpur. Begitu juga di setiap kamar, baru dipasang AC. Sedangkan fasilitas lain  seperti tempat tidur, lemari, kursi, meja, dan shower di kamar mandi, belum dipasang.

Instalasi air pun belum masuk ke setiap kamar. Pihak Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Merauke baru melakukan surve Jumat pagi. Sementara belum ada kepastian kapan instalasi air akan dipasang.

Tampak juga di emperan wisma, keramik-keramik mulai pecah dan tak kunjung diperbaiki. Kondisi demikian, tentu akan berdampak besar jika tak segera diselesaikan.

Kamar di wisma untuk jurnalis peliput PON Papua
Kamar di wisma untuk jurnalis peliput PON Papua, yang belum dipasang fasilitasnya, mulai dari tempat tidur, lemari, dan lain-lain – Jubi/Frans L Kobun

Pemilik wisma, Orgenes Asmuruf, mengaku sejak lama pihaknya telah mengajukan proposal ke PB PON XX Papua, sekaligus menawarkan agar wismanya digunakan menampung atlet atau tamu lain. Hanya saja tak ada jawaban pasti diberikan.

“Jadi saya juga tidak mendesak pekerja menuntaskan wisma berkapasitas 30 kamar itu. Nah, bulan lalu baru ada kepastian kalau wisma saya akan digunakan. Sementara sejumlah item belum dituntaskan,” katanya.

Dengan rentang waktu yang sangat singkat itu, pihaknya meminta pekerjanya menyelesaikan beberapa yang masih kurang sehingga perlahan mulai dirampungkan.

“Memang wisma yang saya bangun, belum digunakan. Karena masih dalam taraf penyelesaian. Hanya saja diminta PB PON untuk dijadikan wisma para jurnalis dari luar Papua, makanya kami cepat meyelesaikan,” ujarnya.

Khusus pengadaan fasilitas di dalam kamar, menurutnya, sesuai petujuk dari panitia PB PON Papua, kalau telah ada kontraktor yang ditunjuk. Ada bahan yang telah diamankan dalam satu kamar, namun dirinya tidak tahu kapan perlengkapan itu akan dirakit dan dipasang.

Dikatakan untuk satu kamar, bisa dipasang dua tempat tidur sehingga total bisa menampung 60 orang.

“Saya tidak tahu berapa banyak jurnalis dari luar Papua yang melakukan peliputan PON XX di Merauke,” ungkapnya.

Dia berjanji dalam beberapa hari ke depan, teras parkir kendaraan di depan sudah dilakukan pengecoran, juga pemasangan instalasi air bersih. Kalau listrik sudah masuk dan tak ada persoalan.

Baca juga: Ini alasan pertandingan sepak bola di Stadion Katalpal batal digelar malam

Salah seorang pekerja wisma, Eko Harianto, juga mengaku beberapa kekurangan seperti pengecoran tempat parkir dan perbaikan keramik, dalam satu atau dua hari ke depan akan dituntaskan.

“Kalau fasilitas di dalam kamar, saya tidak tahu siapa yang menyediakan. Tetapi sebagian peralatan sedang diamankan dalam salah satu kamar,” ujarnya.  (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply