Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Salah satu permasalahan serius yang dialami masyarakat di Kampung Tagaepe, Distrik Ngguti, Kabupaten Merauke, Papua dari tahun ke tahun adalah air bersih, terutama pada musim kemarau seperti sekarang.
Sekretaris Kampung Tagaepe, Sefnat Mahuze, kepada Jubi, Senin (14/9/2020), mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari, warga harus berjalan kaki sampai 3 kilometer untuk mengambil di sungai.
“Ya kondisinya seperti demikian. Memang kalau sudah musim kemarau, masyarakat mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus berjalan kaki sangat jauh mencari air sampai ke tengah hutan,” ujarnya.
Untuk kebutuhan mandi atau mencuci, menurutnya, masih ada air kali di sekitar kampung yang bisa diambil. Hingga kini, masyarakat di Kampung Tagaepe belum memiliki sumur. Sebenarnya ada beberapa sumber air di kampung tersebut, namun sangat dalam. Untuk bisa mengambil air dari sumber tersebut butuh peralatan saat menggali.
“Ada tim dari kabupaten sudah datang ke sini dan melihat beberapa sumber mata air. Namun hingga sekarang belum ada tindak lanjut untuk dilakukan penggalian,” ungkapnya.
Baca juga: Harga bensin di Kampung Tagaepe Rp30 ribu/liter
Dia sangat berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke-Papua melakukan penggalian sumur dalam kampung sehingga masyarakat tak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih di musim kemarau.
Hal serupa diungkapkan Freddy Yolmen, salah seorang warga setempat.
“Saat ini masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus ke hutan mencari air dengan membawa jerigen,” katanya.
“Betul, ada sumber mata air dalam kampung. Kita berharap pemerintah menggali sumur agar dapat dimanfaatkan masyarakat,” pintanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari