Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 255 anak usia sekolah (berusia 6 sampai 18 tahun) dan 412 orang usia mahasiswa terinfeksi korona sejak pandemi Covid-19 melanda Provinsi Papua pada pertengahan Maret 2020 lalu.
Tim Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Papua kembali mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Papua yang memutuskan akan memulai proses belajar mengajar (PBM) tatap muka secara langsung (offline) pada awal September nanti, untuk mempertimbangkan berbagai hal penting.
“Pertama, kami mengingatkan kembali bahwa keselamatan dan kesehatan anak didik menjadi hal yang prioritas. Kedua, pembukaan proses belajar mengajar harus dilakukan secara bertahap,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Soemoele Sp.OG (K), di Jayapura, Minggu (23/8/2020)
Ia menjelaskan maksud bertahap bermakna, para pengambil kebijakan harus mengetahui dengan sangat baik semua fasilitas, semua kondisi yang ada di setiap sekolah yang akan dibuka.
Termasuk ketersediaan masker, air mengalir untuk mencuci tangan, dan pengaturan sistem proses belajar mengajar. Juga jumlah anak didik yang masuk ke dalam ruang kelas harus telah diatur sedemikian rupa.
“Jika Bapak Ibu telah mengetahui dengan pasti kondisi riil ini, keputusan untuk keputusan untuk membuka proses belajar mengajar juga harus ditambah dengan pertimbangan dari orangtua maupun komite sekolah,” katanya.
Baca juga: Update 23 Agustus: Kesembuhan pasien Covid-19 di Papua capai 76 persen
Ia mengingatkan jika sekolah mampu mengkolaborasikan semua hal itu, Tim Satgas percaya tidak akan ada penularan virus ini kepada anak didik saat proses belajar mengajar berlangsung.
“Dengan melakukan kolaborasi, serta meminta belas kasihan daripada Tuhan kami percaya jika proses belajar mengajar ini kita mulai, anak-anak kita akan sehat anak-anak kita akan selamat,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari