Pembangunan terhenti, umat gereja Katolik di SP-3 galang dana Rp2 ribu tiap minggu

Papua-bangunan gereja Katolik di SP3 Merauke
Gereja Katolik di SP-3, Distrik Tanah Miring, Merauke, yang pembangunannya terpaksa dihentikan karena ketiadaan dana  – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Kurang lebih tiga tahun terakhir, pembangunan gereja Katolik Stasi Santa Maria Diangkat ke Surga, Paroki Kuper, Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua terpaksa tidak bisa dilanjutkan karena ketiadaan dana.

Pantauan Jubi, Minggu (31/10/2021), terlihat kerangka bangunan dari baja telah berdiri kokoh, termasuk atapnya. Fondasi serta pemasangan batu sudah mulai dilakukan, hanya tak dilanjutkan. Terlihat tumpukan batu merah maupun pasir di sekitar bangunan yang belum jadi tersebut. Namun tak ada tanda-tanda pekerjaan dilakukan.

Read More

Menurut informasi, salah satu faktor penyebab terhentinya pembangunan gereja itu adalah belum adanya anggaran yang memadai.

Ketua Stasi Santa Maria Diangkat ke Surga, Paroki Kuper, Merauke, Sensiskos Nai, mengakui kondisi pembangunan gereja Katolik yang beralamat di SP-3, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua itu belum bisa dilanjutkan.

“Memang itu menjadi beban moral kami pengurus di stasi, termasuk semua umat. Melihat kondisi demikian, pernah ada gerakan dilakukan bersama. Dimana umat merelakan mengumpulkan gabah satu karung tiap musim panen dan sempat berjalan,” katanya.

Hanya saja, jelas Nai, dalam perjalanan terhenti begitu saja. Sehingga pihaknya mencoba mencari jalan lain yang mungkin lebih memudahkan. Salah satunya adalah kerelaan umat mengumpulkan uang Rp2.000 setiap minggu yang sudah berjalan kurang lebih dua bulan terakhir.

Cara seperti begini direspons sangat baik oleh seluruh umat yang berjumlah kurang lebih 400 kepala keluarga.

“Jadi tiap minggu mereka memberikan uang Rp2.000 kepada kami di stasi. Setelah berjalan sekitar dua bulan terakhir, dana terkumpul mencapai Rp2 juta,” katanya.

Meski kecil sumbangan diberikan, namun ini ikhlas diberikan umat. Dari pada nilai besar tetapi tak ikhlas.

“Ya, ini adalah langkah konkret dilakukan umat tanpa unsur pemaksaan,” ujarnya.

Nai juga berharap adanya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke dibawah kepemimpian Romanus Mbaraka-H. Riduwan agar melihat sekaligus membantu melalui dukungan anggaran agar bangunan gereja dapat dirampungkan.

Baca juga: Aksi demo di Gedung Negara tuntut ganti rugi tanah, Bupati Merauke: Tidak perlu ribut

Pembina Orang Muda Katolik (OMK) Stasi  Santa Maria Diangkat ke Surga, Paroki Kuper-Merauke, Benediktus Kopong, mengakui kalau umat secara sukarela mulai mengumpulkan uang Rp2.000 dalam dua bulan terakhir.

“Kami melihat semangat dan animo umat mengumpulkan uang Rp2.000 tiap minggu sangat tinggi. Tentu ini menjadi suatu kebanggaan karena mereka juga menginginkan agar [pembangunan] gerejanya segera diselesaikan,” katanya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply