Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nuku’alofa, Jubi – Pemerintah Tonga telah memperpanjang lockdown nasional selama dua minggu karena kasus Covid-19 meningkat.
Perdana Menteri Tonga, Hu’akavameiliku Siaosi Sovaleni, mengatakan aturan lockdown yang ketat mengharuskan semua bisnis tutup dan semua orang tinggal di rumah, kecuali pekerja penting.
Toko akan diizinkan buka selama 12 jam pada hari Selasa dan Jumat, dengan pos pemeriksaan jalan yang memungkinkan masuknya satu orang per rumah tangga.
Hu’akavameiliku mengatakan jumlah kasus telah meningkat menjadi tujuh.
“Malam ini kami dapat mengkonfirmasi bahwa ada dua kasus positif lagi.”
Tonga memberlakukan lockdown nasional Rabu lalu setelah dua pekerja pelabuhan dinyatakan positif.
Lebih banyak bantuan dalam perjalanan
Orang Samoa-Amerika telah mengumpulkan setengah juta dolar AS untuk Tonga yang dilanda bencana. Totalnya termasuk 100.000 dolar yang disumbangkan oleh pemerintah.
Gubernur Wilayah Lemanu Peleti Mauga mengatakan orang Samoa-Amerika telah menunjukkan kasihnya kepada saudara-saudaranya di Tonga melalui pemberian mereka yang murah hati.
Baca juga: Kapal bantuan pertama sampai di Tonga
Pembatasan menahan kapal bantuan Polinesia Perancis
Pengembalian kapal pemerintah Polinesia Perancis yang mengantarkan pasokan bantuan ke Tonga tertunda akibat pembatasan Covid-19 di sana.
Tahiti Nui tiba di Nuku’alofa pada pertengahan pekan lalu, membawa 300 ton perbekalan bagi mereka yang terkena dampak letusan gunung berapi dan tsunami bulan lalu.
Penyiar Polinesia Perancis La Premiere mengatakan karena pandemi, tidak ada pekerja di pelabuhan untuk menurunkan kontainer.
Ia juga melaporkan bahwa tidak mungkin untuk mengisi bahan bakar kapal. Tidak ada kegiatan kemarin karena ibadah hari Minggu.
Untuk melindungi masyarakat, Tonga bersikeras pengiriman barang tanpa kontak langsung.
Tahiti Nui membawa air, tangki penyimpanan, bahan bangunan dan terpal, serta pakaian, produk sanitasi dan bahan makanan yang tidak mudah rusak, yang dikumpulkan selama perjalanan selama seminggu yang didukung oleh gereja-gereja.
Laporan itu mengatakan ada juga delapan orang Tonga di atas kapal yang berharap bisa bertemu keluarga mereka. (*)
Editor: Kristianto Galuwo