Papua Targetkan PIN 100 Persen 2017

Kepala Dinas Kesehatan papua, drg. Aloysius Giyai – Jubi/Roy Ratumakin.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai. – Jubi/Roy Ratumakin.

Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai mengatakan, terus berupaya mensosialisasikan pemberian Inactivated Polio Vaccine (IVP) atau vaksin polio sutik kepada anak-anak di wilayah pegunungan Papua. Sebab mengacu pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) beberapa waktu lalu, Papua hanya naik 30 persen dari 20 persen pencapaian.

“Beberapa tahun lalu kita hanya capai 20 persen, tapi tahun ini naik menjadi 50 persen, memang tidak signifikan tetapi ada beberapa daerah yang melewati target,” katanya kepada Jubi di Jayapura, Jumat (19/8/2016).

Daerah yang melampuai target, kata Giyai, adalah Kabupaten Biak Nunfor yang pencapaiannya hingga 120 persen.

“Jadi petugas yang melakukan imuniasi tersebut bekerja cukup keras, setelah mencapai 100 persen mereka terus mencari anak-anak yang belum diimunisasi dan langsung diberikan, tahun ini saya mengubah strategi, petugas imunisasi harus menjemput bola dalam artian dor to dor atau dari rumah ke rumah,” ujarnya.

Khusus untuk imunisasi campak, kata Giyai, petugasnya telah memberikan sedikitnya 37.674 surviving infant (jumlah batita dihitung/ditentukan-red) dari 20 kabupaten di Papua. Ke-20 kabupaten di antaranya Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Paniai, Yahukimo, Waropen, Mamberamo Raya, Nduga, Lanny Jaya, Puncak, Deyai, Yalimo, Dogiyai, Jayawijaya, Biak Nunfor, Sarmi, Yapen, Nabire, dan Tolikara.

Pemberian imunisasi dari batita umur 9 hingga 59 bulan dan yang paling banyak pencapaiannya di Kabupaten Nabire 3.304 batita.  “Pencapaian ada yang menembus 120 persen, tetapi ada juga yang hanya mencapai 20 persen,” katanya.

Pencapaian hanya 20 persen kebanyakan kasusnya ibu dan batita meninggalkan daerah yang didiami dan mendapatkan imunisasi di daerah yang ia tuju. Contoh di Kabupaten Waropen, banyak anak-anak diboyong keluarga ke luar daerah, ketika pelaksanaan PIN anak-anak tersebut diberikan imunisasi di daerah yang menjadi tujuan orang tuanya.

Akibatnya capaian imunisasi di Papua hanya 50 persen karena harus dirata-ratakan dengan daerah yang lain.

“Di wilayah pesisir capaiannya melebihi target, tetapi di daerah pegunungan di bawah target, jadi kalau mau dirata-ratakan dengan kabupaten di wilayah pegunungan jatuh-jatuhnya pencapaiannya 50 persen,” katanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemberian imuniasi kepada anak-anak Papua. “Kita dorong terus untuk sosialisasi, semoga tahun berikutnya capaian semakin meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pengedalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) dan Imunisasi, Togu Sihombing kepada Jubi mengatakan, pihaknya telah melakukan pelatihan dan sosialisasi cara penyimpanan vaksin IVP tahap pertama di tujuh wilayah,  Kabupaten Jayawijaya, Nduga, Yalimo, Yahukimo, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Lanny Jaya.

“Di samping kami kelakukan pelatihan cara pemberian IVP, kami juga memberikan pelatihan bagaimana cara aman menyimpan vaksin tersebut dengan menggunakan Auto Disable Syringe, safety box, peralatan cold chain, dan cara pendokumentasian pencatatan status imunisasi,” katanya di ruang kerjanya, Jumat (12/8/2016). (*)

Related posts

Leave a Reply