Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SD Inpres Nggolar, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Wilhelmus Rahailyaan, terpaksa meminta bantuan isterinya untuk mengajar, karena belum ada guru di sekolah yang dipimpinnya.
“Saya sudah bertugas sejak Oktober 2019. Hanya saja tak ada guru di sana, sehingga mau tidak mau saya minta bantuan isteri untuk mengajar. Memang ada satu tambahan guru honorer, namun yang bersangkutan belum melaksanakan tugasnya,” ujar Wilhelmus Rahailyaan kepada Jubi di Merauke-Papua, Senin (28/9/2020).
Langkah tersebut dilakukan Rahailyaan mengingat terdapat lima kelas dengan jumlah murid sekitar 40 orang. Sebenarnya jumlah murid mencapai 70-an, hanya saja banyak orangtua murid yang membawa anak-anak sekolah di kota. Karena selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tak berjalan.
“Isteri saya mengajar di kelas I, II, dan III. Sedangkan saya (mengajar) di kelas IV dan V. Untuk kelas VI tak ada murid, lantaran sebagian sekolah di kota,” ujarnya.
Baca juga: Guru mangkir, murid terlantar, bangunan SD Tagaepe-Ngguti mubazir
Dia mengaku sebelum isterinya membantu mengajar, telah berkonsultasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merauke dan disetujui.
“Bahkan Bapak Bupati Frederikus Gebze saat berkunjung di Nggolar, telah saya sampaikan dan tidak ada persoalan,” katanya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Dominikus Ulukyanan, beberapa waktu lalu mengatakan salah satu persoalan di kampung-kampung lokal adalah guru tak berada di tempat tugas dengan berbagai alasan sedang melanjutkan kuliah untuk sertifikasi.
“Sepertinya para guru tak memiliki beban dengan menghabiskan waktu di kota. Sementara anak didik di kampung ditelantarkan begitu saja,” tegasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari