Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pelatih Persipura Jayapura-Papua, Jacksen Tiago, tak patah semangat dalam mempersiapkan timnya di tengah ketidakjelasan turnamen Piala AFC maupun kompetisi Liga 1 2021 akibat pandemi Covid-19 yang kembali meradang.
Juru taktik asal Brasil itu tetap optimistis timnya bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk berbenah sambil menanti kepastian dari konfederasi sepakbola Asia (AFC) maupun PSSI.
Bagi Jacksen, di masa-masa krusial seperti saat ini, tak ada orang lain yang lebih memahami timnya selain dirinya yang tiap jam memikirkan yang terbaik untuk skuad berjulukan Mutiara Hitam itu.
“Rasa optimistis saya lebih tinggi dari siapapun di Persipura, itu sebabnya dalam 24 jam saya selalu berpikir untuk Persipura,” kata Jacksen, baru-baru ini.
Jacksen sebelumnya mengatakan ada sejumlah opsi yang akan menjadi pertimbangannya jika tak kunjung mendapatkan kejelasan tuan rumah Piala AFC. Namun dirinya tetap menyiapkan program latihan untuk anak asuhnya hingga ada kepastian dari otoritas terkait yakni AFC maupun PSSI.
“Untuk sementara waktu, persiapan kita tetap berlanjut sampai ada informasi soal venue. Apakah kita akan pindah atau apapun. Ada banyak pertimbangan,” jelas Jacksen.
Baca juga: Piala AFC tidak jelas skuad Persipura pulang ke Papua
Saat ini, Persipura telah memulangkan sebagian besar skuad-nya ke Jayapura. Kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan penyegaran kepada para pemainnya yang mengalami kejenuhan selama dua bulan menjalani pemusatan latihan (TC) di Pulau Jawa.
Sementara, pemain-pemain Persipura yang berdomisili di Pulau Jawa plus pemain asing tetap menjalankan program latihan didampingi Jacksen Tiago dan asistennya di Kota Batu, Malang.
Sebelumnya, manajer tim berjulukan Mutiara Hitam, Arvydas Ridwan Madubun yang akrab disapa Bento, mengatakan pihaknya akan tetap menerima segala keputusan yang akan diambil oleh AFC.
Kalau saja AFC memutuskan untuk membatalkan Piala AFC, Bento mengaku pihaknya tak akan melayangkan protes. Karena situasi yang memang tidak memungkinkan.
“Itu kan menjadi kewenangan AFC. Apa yang akan diputuskan mereka sudah pasti akan kita ikuti. Kita tunduk dan taat pada keputusan AFC. Kalau pada akhirnya dibatalkan ya mau bagaimana lagi. Tapi kalau nanti ada yang bersedia jadi tuan rumah ya kita syukuri,” kata Bento.
Ia menjelaskan pasca mundurnya Singapura sebagai tuan rumah di Grup H dan Grup I menyulitkan AFC untuk mencari pengganti. Namun, sampai saat ini pihaknya masih menanti informasi yang pasti dari AFC maupun PSSI perihal tersebut.
“Bisa saja tiba-tiba ada yang mengusulkan sebagai tuan rumah kan bisa. Tetapi untuk saat ini klub tidak bisa mengusulkan itu, kewenangannya diberikan AFC kepada Federasi, jadi ya kita tunggu saja seperti apa kedepannya. Apapun keputusannya kita akan siap dan menerima,” pungkas Bento. (*)
Editor: Dewi Wulandari