RSUD Oksibil kini miliki alat pembuat oksigen medis

Papua-RSUD Oksibil
Gedung RSUD Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang - Jubi/Alex

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Oksibil, Jubi – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Oksibil di Jalan Poros Kabiding, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua kini memiliki alat pembuat oksigen medis.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Oksibil, Seperinus Kakyarmabin, mengatakan kebutuhan oksigen sangat tinggi, mengingat paling banyak kasus penyakit yang ditangani adalah infeksi saluran pernapasan (ISPA). Apalagi saat ini pandemi Covid-19 di Papua juga sedang meningkat.

Read More

“Ini salah satu upaya kami menjawab kebutuhan masyarakat, meskipun saat ini status rumah sakit masih tipe D, tapi kami berusaha melengkapi fasilitas rumah sakit sebelum menuju ke tipe C pada November 2021,” kata Kakyarmabin di Oksibil, Kamis (12/8/2021).

Menyinggung soal tenaga dokter, ujar ia, saat ini masih sangat minim, terutama dokter spesialis.

“Saat ini kami baru memiliki 5 dokter spesialis (penyakit dalam, anak, bedah, patologi, dan kadnungan-kebidanan). Kami masih butuh tujuh dokter lagi,” ujarnya.

Dengan demikian, dirinya berharap dengan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Spei Y. Bidana-Piter Kalakmabin, bisa membuka penerimaan dokter. Mengingat, untuk bisa menjadi tipe C, RSUD Oksibil harus memiliki 12 dokter spesialis.

“Ini sangat penting demi menjawab kebutuhan masyarakat, terutama hadirnya poli saraf, kulit, jiwa, dan paru yang belum ada,” harapnya.

Baca juga: Kabupaten Pegunungan Bintang tolak gabung Provinsi Papua Selatan

Untuk kasus Covid-19, kata ia, sejak Maret-Agustus 2021 sudah menangani 52 orang, dua di antaranya meninggal dikarenakan adanya penyakit bawaan.

“Sebagai langkah antisipasi, setiap pasien yang datang berobat di rumah sakit kami wajibkan melakukan pemeriksaan lebih dulu di pos yang sudah disiapkan petugas dengan APD lengkap,” katanya.

Namun yang menjadi kendala, tambah Seperinus Kakyarmabin, RSUD Oksibil masih kekurangan ruangan isolasi untuk pasien Covid-19.

“Saat ini satu ruangan hanya tersedia tiga kamar. Makanya kami sudah menyurat ke pemerintah untuk minta tambahan, semoga segera dijawab,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang, Spei Y. Bidana, mengaku siap memperbaiki bidang pendidikan, kesehatan, dan insfrastruktur di era kepemimpinanya.

“Tiga program ini menjadi prioritas kami. Dengan segala keterbatasan, saya dan Pak Pieter Kalakmabin siap membangun Pegunungan Bintang jauh lebih baik lagi,” kata Bidana. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply