Ribuan petani geruduk kantor Bulog Merauke

papua-petani-merauke-demo-bulog
Ribuan petani dengan menumpang ratusan truk mendatangi Bulog Sub Divre Merauke, Senin (28/9/2020) pagi – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Ribuan petani dari sejumlah distrik di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua mendatangi Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Merauke. Mereka yang datang dengan menggunakan ratusan truk maupun pick up, mempertanyakan mengapa Bulog Merauke tak lagi menyerap beras petani.

Pantauan Jubi, Senin (28/9/2020), sekitar pukul 10.00 Waktu Papua (WP), para petani membawa berbagai spanduk yang mengecam Bulog, lantaran tak menyerap beras. Beberapa waktu terakhir, Bulog hanya bersedia menyerap gabah petani, bukan beras.

Read More

“Kami mati di lumbung padi. Gabah kami menumpuk di rumah dan tak terjual“. Begitulah salah satu tulisan yang terpampang dari sejumlah spanduk yang dibawa oleh para petani.

Mereka juga membawa keranda sebagai simbol matinya perhatian pemerintah maupun Bulog yang tak merespons tuntutan petani terkait pembelian beras.

Baca juga: Bulog Merauke hentikan sementara pembelian beras petani

Ketua Aliansi Petani Padi Merauke, Bino, saat ditemui Jubi di sela-sela aksi, mengatakan aksi spontan yang dilakukan ribuan petani dari sejumlah distrik tersebut tidak lain sebagai bentuk protes terhadap Bulog, karena sejak beberapa bulan terakhir, Bulog tak kunjung membeli beras petani.

“Kami melakukan penolakan terhadap kebijakan Bulog Merauke yang hanya menyerap gabah. Karena itu merugikan petani. Selama ini suara kami sepertinya tak didengar,” ujarnya.

Mereka mengancam tak akan pulang sebelum adanya tanggapan resmi dari Bulopg untuk membeli beras dan bukan gabah. Jika aspirasi tak ditanggapi, petani tidak akan pulang.

Kepala Bulog Sub Divre Merauke, Djabiruddin, mengaku pihaknya bukan pengambil kebijakan dan sejauh ini belum ada perintah tertulis dari pusat untuk pembelian beras.

“Saya hanya menjalankan perintah dan sudah beberapa kali mengusulkan agar dilakukan pembelian beras, namun sampai sekarang belum ada jawaban pasti dari Perum Bulog,” ujarnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply