Rektor Unipa minta kuota khusus vaksin Covid-19

Rektorat Unipa Manokwari-Papua Barat
Kantor Rektorat Universitas Papua di Manokwari - Jubi/Hans Arnold Kapisa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, JubiUniversitas Papua (Unipa) di Manokwari akan memulai perkuliahan tatap muka setelah civitas akademika kampus itu divaksin Covid-19.

Rektor Unipa, Meky Sagrim, pada sebuah kesempatan di Manokwari, Sabtu (10/4/2021), mengatakan bahwa kampusnya membutuhkan pelayanan khusus atau penyuktikkan massal vaksin Covid-19.

Read More

Dia menyebutkan dengan vaksinasi massal di kampusnya, aktivitas kuliah tatap muka atau offline dijamin segera berlangsung, dengan penerapan protokol kesehatan tentunya.

“Saya sudah menyurat ke Satgas Covid-19 provinsi, mengusulkan agar civitas akademika Unipa mendapat pelayanan vaksin Covid-19 massal,” katanya.

Sagrim mengutarakan jumlah mahasiswa aktif saat ini mencapai 22.800 orang, tenaga dosen 800 orang, dan pegawai organik 1000 orang.

“Kami prioritaskan tenaga dosen lebih dulu divaksin, supaya kegiatan perkuliahan tatap muka bisa dilakukan sambil vaksinasi mahasiswa dilakukan bertahap,” katanya.

Dia akui bahwa Unipa hanya dijatahi 50 orang di dalam program vaksinansi Covid-19 bagi pelayan publik di daerah itu.

“Vaksinasi bagi pelayan publik juga sudah berjalan di kampus ini, tapi hanya untuk 50 orang, sehingga kami prioritaskan para dosen,” ujarnya.

Rektor berharap Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Satgas Covid-19 segera merespons permintaan tersebut.

Baca juga: Sebanyak 25.730 pekerja publik Papua Barat sudah divaksin

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan, mengatakan bahwa 25.730 orang pekerja publik daerah itu sudah divaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua dari total sasaran yang ditetapkan mencapai 37.660 orang.

“Pekerja publik yang sudah divaksin sampai awal April ini, sebanyak 25.730 orang atau 68 persen dari target,” ujar Otto Parorongan, belum lama ini. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply