Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Kontingen Papua sukses meraih prestasi ganda pada Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) XI DKI Jakarta 2019 yang berlangsung sejak 9-12 November. Kontingen yang dijuluki Yosim Pancar berhasil mencetak sejumlah prestasi. Pertama di cabang olahraga (Cabor) renang, Papua menjadi yang terbaik atau tampil sebagai juara umum.
Selama tiga hari bertanding di kolam renang, kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, para perenang Papua berhasil mengumpulkan 7 medali emas, 7 perak serta 4 medali perunggu.
Hari pertama Papua kumpulkan 3 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Hari kedua raih 1 emas dan 2 perak serta hari ketiga 3 emas, 4 perak dan 2 perunggu.
“Total 18 medali yang kita raih dan keluar sebagai juara umum di cabang olahraga renang,” kata pelatih renang Papua di Peparpenas Johan Karubaba kepada Jubi, Selasa (12/11/2019).
Musuh bebuyutan Jawa Timur yang menjadi pesaing Papua sejak hari pertama harus puas menempati peringkat ketiga dengan mengumpulkan enam emas.
Sedangkan Kalimantan Selatan membuat kejutan dengan menggeser dominasi provinsi di pulau Jawa yang selama ini masuk di jajaran lima besar.
Ada pun perenang Papua yang sukses menyumbang medali buat Papua masing-masing; Agnes Youwey, Isak Mimitauw, Lince Suebu, Elieser Kabey, Marlanda Oropa dan Yordan Doyapo.
Selain renang, cabor atletik juga ikut memberikan sumbangsih perolehan medali. Dari lintasan atletik Papua masuk rangking lima nasional. Papua selama tiga hari mengumpulkan empat medali emas dan satu perunggu.
Boccia, olahraga disabilitas yang mulai menjadi salah satu andalan Papua turut menyumbang satu medali perunggu.
Juara umum dipegang Jawa Timur dengan koleksi 5 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Peringkat kedua Nusa Tenggara Timur dengan 5 emas dan 2 perunggu.
Rangking tiga ada Jawa Tengah dengan memperoleh 5 emas dan 1 perunggu serta peringkat empat D.I Yogyakarta meraih empat emas dan 1 perak.
Sementara secara keseluruhan pengumpulan medali sekaligus penentun peringkat nasional pada Peparnas tahun ini.
Jawa Timur tampil sebagai juara umum nasional dengan mengumpulkan 17 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Rangking kedua diduduki Jawa Tengah dengan perolehan 12 emas, 8 perak dan 4 perunggu.
Kontingen Papua mencatat prestasi terbaik dengan menduduki posisi ketiga setelah menabung 11 emas, 8 perak dan 6 perunggu.
Dua tahun lalu di Pepapernas XIII/2017 di Solo, Jawa Tengah. Kontingen Papua menduduki peringkat lima besar nasional. Tahun berlalu NPC Papua mematok perbaikan peringkat. Nyatanya diluar dugaan, Papua mampu menerobos dua tingkat dan menempati rangking tiga nasional di Pepapernas DKI Jakarta yang semula harusnya digelar di bumi Cenderawasih.
“Prestasi yang membanggakan buat Papua. Dua tahun lalu kita rangking lima dan tahun ini naik menjadi tiga besar,” sambung pelatih atletik, Pilipus Pamanggori.
Atas prestasi yang sudah ditorekan para atlet disabilitas Papua di kancah nasional ini, Karubab dan Pamanggori meminta Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua tidak asal membuat janji manis yang palsu.
“Dua tahun lalu anak-anak dijanjikan uang terima kasih, tapi buktinya nol. Kali ini janji yang sama diulang lagi. Harus dipenuhi jangan lagi sebatas janji manis,” kata keduanya kompak. (*)
Editor : Edho Sinaga