Papua No. 1 News Portal | Jubi
Timika, Jubi – Atlet perwakilan Provinsi Papua berhasil meraih medali emas pertama pada cabor terjun payung nomor kerjasama di udara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX setelah berhasil mengumpulkan skor 94 selama 8 babak penerjunan. Kelima atlet tersebut adalah Boni Berdian dengan nomor helm 55A, Cecep Kurnia 55B, Sunarto 55C, Rishan Effendi 55D, dan Sukisno 55E.
Perwakilan Provinsi Papua Barat berada di posisi kedua dengan skor 81. Disusul perwakilan DKI Jakarta dengan skor 72, perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan skor 60 dan Banten dengan skor 41.
TD cabor terjun payung PON XX Papua, Effendi Soen, menjelaskan hasil nomor kerjasama di udara telah diketahui.
Selanjutnya untuk nomor kerjasama antar parasut, dimana meski babak 8 sudah dilakukan, akan tetapi karena hasil skor tim Papua Barat dan Kaltim sama-sama 24, maka akan dilakukan penerjunan tambahan guna mengetahui juara pertama dan kedua pada 12 Oktober, hari ini.
Effendi menyebut hingga pelaksanaan babak ke-8 harus berhadapan dengan faktor cuaca yang paling susah diatasi. Sebab, saat pagi hari terjadi hujan dalam waktu yang lama, sehingga block time yang sudah dipastikan seharusnya mulai pukul 08.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT terlewati.
Namun, atas bantuan izin slot dari AirNav dan izin pihak yang berwewenang, maka disamping slot yang pukul 13.00 WIT hingga 14.00 WIT juga bisa diizinkan slot untuk pukul 16.00 WIT hingga 18.00 WIT yang sebelumnya dipakai untuk cabor terbang layang.
“Alhamdulillah setelah kami kirim surat, akhirnya hari ini untuk penambahan slot time bisa diizinkan,” katanya seperti dikutip dari rilis Humas PPM Mimika.
Baca juga: Tim terjun payung Papua Barat akan pertahankan juara umum di PON XX Papua
Untuk ketepatan mandarat beregu putra putri, dilakukan tanggal 12 Oktober 2021 sekaligus mengetahui siapa yang menjadi juara untuk ketepatan mendarat beregu putra putri. Sedangkan untuk ketepatan mendarat perorangan, akan dapat dinilai atau diketahui 50 persen dari peringkat atas yang akan ikut babak 9 ketepatan mendarat perorangan.
Selanjutnya usai babak 9, masuk babak 10 yaitu babak final ketepatan mendarat perorangan putra putri.
“Yang ketepatan mendarat perorangan itu sampai babak 10, karena penilaiannya diambil 50 persen dari ketepatan mendarat beregu putra putri. Kalau ketepatan mendarat beregu putra putri itu sampai babak 8. Intinya yang terbaik dari berdasarkan presentasi beregu di babak 8, maka perorangan putra putrinya akan keluar dan lanjut ke babak berikutnya dan memastikan siapa yang raih emas, perak dan siapa dapat perunggu,” katanya.
Meski sempat terhambat cuaca, Effendi mengaku sangat bersyukur lantaran lomba bisa dihadiri Pangdam Cenderawasih, Gubernur Papua Barat, dan juga Wakil Bupati Mimika.
“Itu menjadi tontonan yang menarik,” pungkasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari