Puluhan anak Marind tahun depan diberangkatkan kuliah ke LN

Papua-MoU Pemkab Merauke dan PLI
Penandatanganan berita acara oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, bersama Direktur PLI, Samuel Tabuni, untuk pengiriman anak-anak Marind kuliah ke luar negeri – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Sebanyak 64 anak Marind sedang megikuti bimbingan di Jayapura oleh Papua Language Institute (PLI), kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke untuk persiapan kuliah ke luar negeri.

Dari jumlah itu, sebayak 51 untuk kuliah di jenjang S1, sedangkan 13 lain ke jenjang S2. Sedangkan negara tujuan kuliah ada beberapa seperti Rusia, Amerika, serta beberapa negara lain.

Read More

Direktur PLI, Samuel Tabuni, saat dihubungi melaui selulernya, Selasa (6/7/2021), menjelaskan  puluhan anak Marind-Papua itu sudah berada di Jayapura kurang lebih dua minggu terakhir.

Dikatakan, mereka akan mengikuti pembinaan mulai dari karakter seperti kepemimpinan, keberanian memimpin, hubungan mereka dengan Tuhan, serta membangun kepercayaan diri.

Selain itu, menurut dia, juga beberapa bahasa yang menjadi sasaran tempat kuliah di luar negeri. Juga bimbingan sains serta matematika.

Saat ini PLI membimbing dan mendampingi sebanyak 64 anak. Awalnya saat mendaftar di Merauke dan mengikuti seleksi, jumlahnya mencapai 150 orang. Hanya saja setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, banyak yang tidak lolos seleksi.

“Selain itu juga ada yang tidak lulus di seleksi akademik,” kata Tabuni.

Tabuni menambahkan kesempatan belajar ke LN juga difokuskan untuk anak-anak Marind-Papua. Dengan demikian, yang bukan anak Marind, tak diikusertakan ke Jayapura untuk persiapan serta bimbingan selama setahun.

“Ini sesuai dengan arahan bupati,” katanya.

Ditanya yang sedang dilakukan PLI terhadap puluhan anak Marind sekarang, Tabuni mengaku, mereka baru selesai orientasi sekolah ala PLI. Dalam satu atau dua hari ke depan mereka akan mengikuti tahapan seleksi beasiswa BPSDM.

Selama setahun di Jayapura sebelum dikirim ke beberapa PT di luar negeri, semuanya ditampung di asrama sekaligus dijaga oleh bapak asrama yang dipercayakan.

Saat ini, PLI memiliki kurang lebih 20 tenaga pengajar. Umumya adalah dosen orang asli Papua yang selesai S2 dan S3 dari sejumlah perguruan tinggi di luar negeri.

“Sekali lagi saya menyampaikan terima kasih banyak kepada Bupati Merauke dengan terobosan yang diambil. Suku Marind semakin minoritas, padahal memiliki potensi sumber daya alam luar biasa,” ujarnya.

Ditambahkan, selain aspek kekayaan berlimpah di bumi Anim Ha, di depan mata akan dimekarkan daerah ini menjadi Provinsi Papua Selatan (PPS).

“Ya, kalau manusia Marind tak mampu, tentu tak bisa menahkodai provinsi ini,” ujarnya.

Baca juga: PLI mulai seleksi anak Marind persiapan kuliah di LN

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Benjamin Latumahina, menyatakan mendukung langkah pemerintah setempat yang akan mengirim anak-anak Marind untuk kuliah ke luar negeri.

“Saya kira itu terobosan bagus yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Merauke dalam bidang pendidikan,” ujarnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply