Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim berjuluk Mutiara Hitam, Persipura Jayapura Papua, memulai berlatih dengan menggunakan Global Positioning System atau disingkat GPS Sport Vest pada Februari 2020 saat TC di Batu Malang, Jawa Timur. Secara garis besar Global Positioning System berfungsi untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam mengikuti sesi latihan.
Jubi mengutip https://www.intellitrac.co.id menyebutkan alat ini nantinya akan mengirimkan data soal pergerakan pemain, jarak tempuh berlari dan kecepatan. Data-data tersebut nantinya dikirim ke aplikasi yang terhubung di smartphone.
Sebelumnya, timnas Indonesia saat masih dilatih Simon Mc Menemy juga menerapkan teknologi anyar ini pada pemusatan latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada 22-28 Agustus 2019. Semua data pemain timnas terekam dengan jelas dalam Global Positioning System Sport Vest sehingga memudahkan pelatih bersama pelatih fisik untuk menerapkan strategi dalam bertanding.
Mantan pelatih timnas Indonesia Simon Mc Menemy sangat memuji pelatih Persipura asal Brasil, Jacksen F Tiago, karena sangat detail sehingga selalu meminta data dan materi pelatihan apa saja yang dilakukan pemain Persipura maupun pemain lainnya di Timnas selama berlatih.
Pelatih Mc Menemy mengaku Jakcsen F Tiago bahkan meminta semua data-data pemain di timnas untuk menjadi masukan bagi pelatih Persipura itu.
Jakcsen F Tiago kepada arsip.jubi.id pernah mengatakan kalau selalu memantau semua pemain di Liga Indonesia dalam setiap pertandingan. Hal ini bagi Jacksen sangat penting untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan setiap pemain dalam menerapkan strategi dan pemain mana saja yang siap dalam bertanding.
Teknologi ini awalnya digunakan untuk memaksimalkan performa atlet Australia. Seiring berjalannya waktu fungsinya kian berkembang. Beberapa klub besar seperti Chelsea, Tottenham, Bayern Munich menerapkan sistem ini pada pemainnya. Pada 2015, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional menyetujui penggunaan GPS Sport Vest dipakai selama pertandingan. Hal ini memungkinkan klub untuk melihat secara real time pergerakan pemain.
Di Indonesia, teknologi ini juga sudah mulai digunakan oleh para pemain. Tak heran kalau Global Positioning System Sport Vest boleh dianggap mampu meningkatkan performa pemain dalam mengurangii cedera, maupun mendukung proses pemulihan cedera.
Tim Mutiara Hitam yang baru saja menggunakan alat teknologi Global Positioning System Sport Vest jelas akan memberikan masukan yang lebih detail bagi tim pelatih dalam meracik strategi dalam lanjutan kompetisi musim ini. Menurut rencana PSSI melalui Badan Liga Indonesia akan menggelar Liga 1 Indonesia pada September dan Oktober.
“Jadi opsi untuk status Liga 1 dan 2 adalah kompetisi lanjutan. Kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, sebagaimana dilansir dalam laman resmi PSSI.org.
Khusus Liga 2, kompetisi akan dilanjutkan namun formatnya diganti turnamen. Sebanyak 24 tim akan dibagi ke dalam empat grup dari yang awalnya hanya dua grup saja.
Satu hal yang berubah adalah jatah promosi menjadi hanya dua tim saja dari yang seharusnya tiga tim. Sama seperti Liga 1, Liga 2 juga bakal dimainkan di Pulau Jawa. (*)
Editor: Dewi Wulandari