Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mengatakan akan melakukan evaluasi dibuka kembali penerbangan penumpang di Bandara Wamena setelah tiga bulan sebelumnya ditutup akibat wabah Covid-19.
Menurutnya, hal itu akan dibicarakan kembali bersama Ketua Asosiasi Bupati se Pegunungan Tengah Papua bersama forkopimda untuk membicarakan dan mengevaluasi penerbangan sejak dibuka kembali 26 Juni 2020.
“Memang kita ada rencana adakan pertemuan namun menunggu Ketua Asosiasi Lapago untuk melihat evaluasi penerbangan,” kata Jhon Banua, kepada wartawan di ruang kerjanya, akhir pekan ini.
Kata Bupati Banua, sejak Bandara Wamena kembali dibuka, hingga kini sudah ditemukan lima kasus baru Covid-19 dalam akses penerbangan yang masuk ke Wamena, khususnya dari Jayapura.
“Kita temukan yang masuk Wamena, (dari) hasil rapid test di Jayapura non reaktif, namun sampai di sini dilakukan rapid test kembali di Bandara Wamena, ternyata reaktif,” katanya.
Bahkan, dari penerbangan perdana dari Jayapura, ditemukan empat orang dengan hasil rapid test reaktif. Setelah dilakukan tes swab dan hasil pemeriksaan PCM, ternyata satu orang positif korona.
“Jadi setiap penerbangan ada ditemukan satu yang reaktif. Makanya saya minta petugas penerbangan atau KKP yang bertugas di Bandara Sentani, harus benar-benar teliti dan tanggung jawab, jangan memberikan masalah kasus di daerah,” katanya.
Pasalnya, kata Bupati Banua, terdapat suatu hari ada satu penumpang dari Jayapura hasil rapid test reaktif, tetapi bisa naik pesawat sampai tiba di Wamena. Hal ini berarti pengawasan di Bandara Sentani tidak terlalu ketat.
Untuk itu, selaku Bupati Jayawijaya ia minta bukan hanya menjadi tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau melihat kelengkapan dokumen keberangkatan, tetapi kepada pihak maskapai juga diminta untuk lebih ketat dalam hal pemesanan tiket melihat ada surat izin masuk dari pemda yang dituju, maupun hasil rapid test seperti apa yang sesuai dengan SOP Covid-19.
“Itu yang saya harap seluruh airline yang masuk ke Jayawijaya, tolong ikut menjaga, mem-backup untuk memeriksa administrasi yang baik, karena ditemukan seorang yang hasil rapid test reaktif masih boleh naik ke Wamena,” katanya.
Di sisi lain, Bupati Banua juga mengatakan Pemkab Jayawijaya siap menjalankan apa yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Papua, khususnya dalam kewenangan kendali penuh kepada setiap pemerintah kabupaten dalam penanganan terkait pandemi korona, sesuai hasil rapat pembatasan sosial diperketat dan diperluas (PSDD) relaksasi kontekstual Papua tahap III.
“Jayawijaya tetap ikut apa yang menjadi aturan di provinsi atau pusat. Daerah pada prinspnya siap melaksanakan apabila seluruh penanganannya dilimpahkan ke daerah sesuai protap Covid-19,” kata Banua.
Sebelumnya, sesuai hasil rapat bersama untuk membuka kembali Bandara Wamena, Ketua Asosiasi Bupati se Pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom, mengatakan dibukanya kembali penerbangan ini selain memasuki masa new normal, juga untuk mempermudah warga masyarakat di wilayah pegunungan untuk kembali ke daerah mereka.
“Memang pasti ada pro kontra, lebih baik periksa di Jayapura, berangkat sampai di Wamena periksa lagi, sampai dilakukan karantina dan di sini lebih baik pulang. Ingat, nyawa mereka juga menjadi nyawa kita, sehingga warga kita yang ada di seluruh Papua ini kita buka pintu untuk kembali pulang kampung,” katanya.
Kembali dibukanya penerbangan ini, secara teknis akan diatur oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui keputusan bupati, salah satunya setiap calon penumpang dari luar Wamena akan tetap dilakukan rapid test, siapa pun dia. (*)
Editor: Dewi Wulandari