Osvaldo Haay merasa rugi tak bisa gabung Timnas Indonesia

papua-osvaldo-haay
Pemain baru Persija Jakarta, Osvaldo Haay, berfoto setelah diperkenalkan di Kantor Persija, Jakarta, Senin (10/2/2020). Osvaldo dikontrak selama satu tahun dengan opsi perpanjangan dua sampai tiga tahun – Jubi/Michael Siahaan

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Striker Persija asal Papua, Osvaldo Haay, menyatakan kecewa karen tidak bisa bergabung dengan Timnas Indonesia dalam pemusatan latihan awal Agustus lalu. Dalam waktu bersamaan, dia harus pulang ke Papua untuk mengurus kuliah dan pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

“Saat pemanggilan awal Timnas, saya minta izin karena untuk urus ini semua, kuliah dan PNS. Puji Tuhan mereka tanya, apakah benar? Saya kasih buktinya semua dan mereka kasih izin,” kata Osvaldo Haay, seperti dilansir CNN Indonesia, akhir pekan lalu.

Read More

Osvaldo Haay tembus seleksi CPNS di Jayapura dan akan ditempatkan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Provinsi Papua.

“Saya ditempatkan di BKD Provinsi Papua. Sementara masih tunggu NIP (Nomor Induk Pegawai) kemarin sudah urus berkas-berkas,” ungkapnya.

Lebih juah Osvaldo mengatakan status PNS menjanjikan untuk masa depan, biar pada masa tua ada pegangan.

“Walaupun sepak bola menjanjikan tapi kalau dapat PNS, kenapa tidak ambil,” katanya.

Osvaldo menyatakan merasa rugi tidak bisa ikut latihan bersama Shin Tae Yong. Juga tidak bisa bergabung saat awal latihan di klub.

“Kalau boleh bilang saya minta maaf telat gabung, tapi semua itu saya sudah izin dan disetujui<’ katanya lagi.

Valdo, demikian sapaan akrabnya, mengatakan dia menuntaskan dulu semua urusan di Jayapura, soal kuliah dan pekerjaan sebagai PNS, baru kembali ke Jakarta.

“Bolak-balik Papua-Jakarta, ongkosnya mahal, buang-buang waktu juga,” katanya, seraya menambahkan sekarang semua urusan di Jayapura sudah selesai, tinggal menunggu NIP keluar dan wisuda daring bulan September ini.

Baca juga: Osvaldo Haay, pesepak bola Papua termahal

Osvaldo Haay masuk kuliah tahun 2015. Setelah lulus SMA, dirinya langsung daftar kuliah di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura. Awal masuk, Osvaldo mengambil jurusan Ekonomi Manajemen.

“Tapi pas semester keempat pindah karena lebih rumit saja di ekonomi, rumit soal hitung-hitungan. Jadi pindah ke yang lebih ringan ke FISIP, Antropologi. Berat juga, tapi masih bisa dimengerti,” katanya.

Bagi Osvaldo, pendidikan sangat penting. Bukan hanya untuk seorang atlet tapi untuk semua orang karena dengan pendidikan wawasan menjadi lebih luas. Apapun bisa terbuka, dasarnya ada di pendidikan.

“Orang main bola kan sekarang juga harus pintar. Orang bilang, enggak selalu yang berpendidikan itu sukses, ya memang itu lebih ke pengalaman, ya itu penting tapi dasarnya itu pendidikan juga harus seimbang,” ujarnya.

Anak muda yang juga berkeinginan menjadi pengusaha ini mengatakan saat ini penghasilannya dari sepakbola dikelola oleh orangtuanya.

“Saya maunya jadi pengusaha. Sudah ada bayangan. Uang yang saya dapat dari sepak bola, kita putar untuk usaha supaya masa depan ada. Kepikiran ingin berbisnis. Saya sendiri maunya buka tempat penginapan, homestay gitu nanti. Beli tanahnya dahulu,” pungkasnya. (CNN Indonesia)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply