Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, mengaku telah mendapat laporan secara resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Merauke, dr. Nevil Muskita, sehubungan dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Distrik Ilwayab, meninggalkan tempat tugas dan memilih kembali ke Merauke lantaran diancam orang yang tengah dipengaruhi minuman beralkohol.
“Betul, ada laporan kalau tenaga kesehatan di sana memilih pulang ke Kota Merauke, lantaran ulah oknum tertentu di Wanam yang melakukan tindakan tak terpuji berupa pengancaman,” ungkap Bupati Mbaraka saat ditemui wartawan, Sabtu (9/10/2021).
Para nakes, jelas Bupati Merauke, memilih kembali ke kota semata-mata guna menenangkan diri.
“Saya pasti segera ambil langkah cepat, melakukan koordinasi bersama TNI/Polri serta masyarakat di sana agar masalah ini segera diselesaikan. Sehingga persoalan tak berkepanjangan yang nantinya akan mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya berjanji memberikan jaminan kepada tenaga kesehatan di Distrik Ilwayab, setelah persoalan dimaksud diselesaikan bersama.
“Setelah PON XX Papua, nakes sudah bisa kembali ke tempat tugasnya,” ungkapnya.
Persoalan dimaksud, jelas bupati, adalah urusan pemerintah. Sehingga pihaknya akan menyelesaikan dengan baik, sekaligus menjamin pelayanan kepada masyarakat akan berjalan normal kembali.
“Saya juga minta agar tak ada yang menggeneralisir kalau rakyat tidak suka akan kehadiran tenaga medis di suatu daerah. Kejadian di Wanam Ilwayab itu semata-mata akibat ulah orang yang tengah dipengaruhi minuman keras,” katanya.
Baca juga: Masyarakat di sejumlah kampung di Ilwayab takut divaksin
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita mengakui juga kalau sejumlah nakes memilih kembali ke kota, setelah adanya pengancaman orang yang tengah dipengaruhi minuman beralkohol.
“Betul, saya telah melaporkan secara resmi kepada Bupati Merauke terkait langkah sejumlah tenaga medis di Ilwayab yang memilih ke kota sambil menenangkan diri terlebih dahulu,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari