Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Miris memang tim Mutiara Hitam, Persipura Jayapura Papua, harus bermain imbang melawan PSS Sleman di lanjutan kompetisi Liga 1 2021 meski dulu tim medioker seperti Lamongan dan Sleman sulit berhadapan dengan tim ber-jersey empat bintang.
Bukan meremehkan tim Lamongan maupun Sleman tetapi yang pasti saat ini klasemen tim medioker ini di atas Persipura. PSS Sleman posisi ke-10 dan Persela ke-15, dua tingkat di atas Mutiara Hitam (17)
Namun ada perubahan dan perkembangan dalam permainan tim Mutiara Hitam dibawah besutan pelatih Alfredo Vera. Perlahan Johanes Pahabol dan kawan-kawan mulai bermain lepas dan meraih poin meski masih tetap berada di posisi ke 17 dengan torehan 10 poin.
Pekan ke-15, tim asuhan Alfredo Vera kalah melawan pemuncak klasemen sementara Bhayangkara FC dengan skor 1-0. Padahal bertanding melawan Bhayangkara FC maupun PSS Sleman, tim Mutiara Hitam menguasai permainan dengan ball possession terbanyak dari tim lawan. Sayang penyelesaian akhir belum sempurna.
Pertandingan melawan PSS Sleman, tim Mutiara Hitam juga menguasai pertandingan tetapi sepakan Nelson Alom dan kawan-kawan tepat dalam pelukan Miswar, sang penjaga gawang Sleman.
Gol kemasukan Ferinando Pahabol dan kawan-kawan baru 25 gol sedangkan dalam mengoleksi pundi-pundi tim Mutiara Hitam hanya mencetak 12 gol. Ferinando Pahabol dan kawan-kawan bermain imbang melawan PSS Sleman.
Pantauan arsip.jubi.id saat melawan Persikabo, pelatih Alfedo Vera mulai membenahi lini belakang dengan memakai formasi 3-4-3, di mana dia menumpuk banyak pemain di lini tengah. Meski kadang hampir semua pemain bertahan. Hasilnya tim Mutiara Hitam meraih poin sempurna melawan Persikabo 2-1 berkat gol bunuh diri Ronny Beroperay dan Pahabol.
Begitupula saat melawan PSM Makassar, Ferinando Pahabol dan kawan-kawan bermain imbang 1-1. Gol tim berjuluk Juku Eja pun karena kesalahan lini belakang, di mana bola selalu masuk dari sisi kiri yang dikawal David Rumakewi. Padahal pelatih Alfedo Vera menumpuk pemain tengah untuk menutup pergerakan gelandang pengatur serang, William Klock.
Pembenahan lini belakang dengan menumpuk pemain gelandang bertahan dari pelatih Alfedo Vera sudah tepat untuk membendung serangan lawan menembus pertahanan Mutiara Hitam. Taktik yang sama pula biasa dipakai mantan pelatih Persipura, Jacksen F Tiago, dengan memasang formasi 4-4-2 saat laga tandang untuk menghambat daya serang tim lawan.
Gol-gol yang sering terjadi di gawang Fitrul Dwi Rustapa akibat kesalahan pemain belakang, mulai dari gagal mengawal lawan maupun membuat blunder di depan gawang. Israel Wameauw yang berposisi bek tengah terkadang membuat kesalahan dan tak mampu mengontrol emosi.
Meskipun pemain belakang harus bermain keras bukan berarti main kasar. Lihat mantan bek Persipura, Jack Komboy dan Bio Pauline, bermain keras bukan bermain kasar. Kematangan mental pemain bertahan seperti Brian Fatari, Dani Monim, dan Israel Wameau sangat vital untuk mengawal pertahanan belakang.
Mantan pelatih Persipura, Jacksen F Tiago, juga mengakui kalau factor non-teknis masih saja terjadi dalam sepak bola Indonesia.
“Itu bumbunya tetapi pemain harus tetapi fokus dalam pertandingan,” katanya kala itu, mengomentari kepemimpinan para hakim garis dalam kompetisi di Indonesia.
Pemain muda seperti Todd Rivaldo Ferre harus termakan emosi dan beberapa kali terkena kartu merah.
“Mestinya ada pendekatan khusus kepada pemain muda mengapa mereka bisa mendapat kartu merah,” kata Jack Komboy kepada arsip.jubi.id belum lama ini.
“Harus ada pendekatan dan pihak manajemen harus menanyakan kepada pemain,” tambah Komboy.
Memang striker asing, Yevhen Bokhasvilli sudah mencetak gol. Tetapi muka baru jebolan PON Papua, Ricky Cawor, dan gelandang serang, Alpons Migau, harus diturunkan sebagai starter bersama M Tahir, Nelson Alom, dan gelandang asal Brasil, Thiago Eduardo Doo Amaral, serta gelandang bertahan asal Jepang, Takuya Matsunaga.
Performa Nelson Alom sudah mulai meningkat pasca cedera panjang usai membela Persebaya sudah mampu meningkatkan permainan Persipura. Walau demikian striker PON Papua, Ricky Cawor, dan Alpons Migau patut mendapat kesempatan untuk menjadi pembeda dalam variasi serangan tim Mutiara Hitam yang harus meraih kemenangan guna menjauh dari zona degradasi, jika tidak akan turun kasta ke Liga 2 bersama Persewar dan tim Napi Bongkar, PSBS Biak. (*)
Editor: Dewi Wulandari