Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Petugas kebersihan kota di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua setiap pagi rutin membersihkan dan mengangkat sampah yang menumpuk di sepanjang jalan protokol di Sentani Kota, ibukota Kabupaten Jayapura.
Setiap pagi mulai pukul 04.30 WIT, para petugas kebersihan mulai bergerak dari ujung jalan Hawai Sentani Kota hingga pertigaan jalan Genyem dan Depapre di bawah Gunung Merah.
“Ada enam armada pengangkut sampah, (masing-masing) sudah dibagi tugas. Ada armada yang masuk ke pemukiman warga dan yang lainnya (bertugas) di jalan protokoldi Sentani Kota, untuk mengangkat tumpukan sampah,” ujar Eli, salah seorang petugas kebersihan yang ditemui Jubi saat mengangkat sampah di eks pasar lama Sentani, Rabu (7/10/2020) pagi.
Dikatakannya, selama pandemi Covid-19, kebersihan Kota Sentani sebagai pintu masuk ke Papua harus tetap dijaga. Mereka bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan sepatu karet.
Baca juga: Bupati Jayapura : setelah pandemi, KBM tetap berbasis daring
Disinggung soal kondisi kesehatan para petugas, Eli mengaku dirinya dan beberapa rekan telah mengikuti tes swab sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.
“Hanya kecapekan saja, sakit pinggang karena aktivitas naik turun dari armada truk. Apalagi kalau banyak sampah yang harus diangkat,” ungkapnya.
Sampah yang dipungut menggunakan armada truk ini, kata Eli, semuanya dibuang di Tempat Pembuagan Sampah Sementara (TPS) di Doyo Lama, Distrik Waibhu karena akses jalan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kampung Waibron Distrik Sentani Barat Moi hingga saat ini belum bisa dilewati.
“Kota seluas Sentani ini sebenarnya harus dilengkapi dengan armada yang cukup banyak, tempat pembuangan sementara, dan tempat pembuangan akhir. Apalagi sudah banyak perumahan dan pemukiman yang dibangun,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kota (Forkot) Sentani, Deniks Felle, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura harus menyediakan TPS yang memadai bagi pemukiman warga, termasuk di tempat-tempat umum, sekalipun sudah ada penetapan waktu untuk membuang membuang sampah.
“Pemandangan yang tidak elok ketika pagi hari banyak tumpukan sampah di pinggir jalan utama. Seharusnya ada tempat-tempat khusus yang disediakan untuk penampungan sementara. Lalu, kapan tempat pembuangan akhir difungsikan,” pungkasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari