Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Jenazah Abock Busup, mantan Bupati Yahukimo dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Papua, ditemukan meninggal di sebuah kamar hotel di Jakarta, Minggu (3/10/2021), akan tiba di Jayapura, Senin (4/10/2021) pagi.
Pihak keluarga belum memutuskan apakah jenazah Abock Busup akan dikebumikan di Jayapura atau di Yahukimo.
Anthony Mirin, wakil dari pihak keluarga Abock Busup, ketika ditemui wartawan di rumah duka almarhum di Kota Raja, Kota Jayapura, Papua, mengatakan
sebelumnya Abock Busup diketahui dalam keadaan sehat wal afiat, tidak ada keluhan sakit.
Mantan Bupati Yahukimo itu berangkat dari Jayapura ke Jakarta pada Jumat, 1 Oktober 2021. Kepergiannya almarhum bersama anggota DPR Papua itu untuk memenuhi panggilan DPP PAN. Kegiatan direncanakan berlangsung 3-6 Oktober 2021, di Bali.
Sebelum ke Bali, almarhum bersama rombongan singgah di Jakarta karena ada pertemuan dengan Ketua Umum PAN, pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Sesudah bertemu Ketum PAN, almarhum kembali ke hotel.
Minggu pagi, anggota DPR Papua yang ke Jakarta bersama-sama dan anggota DPR RI menghubungi almarhum untuk komunikasi terkait keberangkatan ke Bali. Namun panggilan telpon itu dijawab dan mereka cek di kamar almarhum. Kamar dalam terkunci. Upaya ketuk pintu kamar tidak membuahkan hasil. Akhirnya pihak hotel bersama keluarga membongkar pintu kamar dan almarhum Abock Busup ditemukan terbaring di atas tempat tidur dan sudah tidak bernyawa.
Rekan-rekan almarhum menghubungi pihak keluarga dan keluarga besar PAN Provinsi Papua bahwa almarhum meninggal pada pukul 9 WIB atau pukul 11 Waktu Papua.
“Beliau ini benar-benar murni meninggal dalam keadaan sehat. Sebelumnya juga tidak sakit. Ini situasi pandemi jadi jangan sampai orang salah paham, orang curiga karena ini situasi Covid-19, itu tidak. Kaka ini dia masih sehat dan melakukan aktivitas. Kegiatan-kegiatan semua berjalan baik. [Almarhum Abock Busup] orang sehat, jadi kami juga kaget tiba-tiba. Tadi siang itu semua orang ibadah,” kata Anthony Mirin.
Ia menjelaskan menerima berita duka itu sekitar pukul 11 siang waktu Papua, saat sedang beribadah di gereja.
“Kemarin [Sabtu, 2 Oktober 2021] itu Beliau [Almarhum] telpon saya sekitar pukul 4 sore. Saya tanya Kaka Ketua dimana? [Kata Almarhum) Dia bilang kita ada acara PAN ini, Ketua Umum [PAN] ada panggil jadi’. Wah ramai sekali [tetapi] tadi siang setelah dengar berita ini kami kaget sekali karena Beliau tidak sakit, meninggal tiba-tiba,” beber Anthony mengisahkan kembali komunikasi dengan Abock Busup sehari sebelum meninggal.
Kata Anthony, rasanya berat atas kehilangan tetapi juga keputusan Tuhan tidak pernah salah, maka itu meninggalnya mantan Bupati Yahukimo itu diserahkan penuh kepada Tuhan karena Tuhan memanggil setiap orang dengan cara yang berbeda.
“Sebagai orang percaya, keputusan Tuhan itu tidak pernah salah. Keputusan Tuhan itu benar, jadi ini yang penting dan semua masyarkat harus tahan walaupun sangat berat untuk menerima semua ini,” imbuhnya.
Baca juga: Abock Busup, pemimpin kharismatik dan pengkader Orang Asli Papua
Menurut Mirin, apa yang terjadi di Yahukimo itu terjadi di luar dugaan dan tanpa koordinasi atau direncanakan. Aksi penyerangan itu dilakukan oleh masyakarat secara spontan dari masyarakatdi ketika tidak mendengar berita duka meninggalnya almarhum oleh masyarakat di Yahukimo.
“[Kami] Setelah mendengar berita duka, [apa] yang terjadi di Yahukimo benar-benar diluar kontrol, benar-benar tanpa diduga, tanpa direncanakan, tanpa koordinasi. Itu benar-benar di luar kontrol. Sebagai aksi rasa sayang, rasa cinta sebagai tokoh, senior, sebagai pemimpin yang meninggal tiba-tiba, juga masyarakat itu polos. [Kalo] kita orang sekolah atau paham mengenai situasi medis dan lain-lain bisa paham tetapi masyarkat ini mereka polos jadi susah kontrol. Jadi yang terjadi itu cukup dan tidak menyebar lagi,” kata Mirin.
Apa yang terjadi di Yahukimo, kata Mirin, luar dugaan dan masyarakat masih dalam keadaan ibadah karena pukul 11-12 siang itu suasana ibadah maka keluarga duka sampaikan turut berduka cita atas kejadian di Yahukimo.
“Ada korban pihak kita juga ada dan rekan-rekan kita di jemaat Gidi Brasa juga ada. Teman-teman mereka kaget, kami juga kaget jadi karena kehilangan pemimpin. Itu terjadi mereka belum mendengar informasi baik dari Jakarta, Begitu mendengar meninggal langsung ada tindakan. Kami sudah rapat dan yang ada di Yahukimo dan di sini bahwa itu sudah cukup! Tidak boleh lagi ada gerakan-gerakan tambahan di Yahukimo, apalagi di Jayapura,” harap Mirin mewakili pihak keluarga.
Ia mengatakan jangan masyarakat beraktifitas takut-takut atau panik atas kejadian di Yahukimo tetapi beraktivitas seperti biasa. Dimana saat ini yang keluarga duka harapkan ada tidak ada gerakan tambahan, kelaurga mau supaya beraktivitas seperti biasa karena jenazah ALmarhum Abock Busup akan tiba pada 4 Oktober 2021, sekitar pukul 7 atau 8 waktu Papua.
Sementara itu atas kerusuhan di Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, belasan orang terluka hingga meninggal dunia. (*)
Editor: Dewi Wulandari