Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tahun 2020 bisa dibilang menjadi tahun yang tak mengenakkan bagi dunia sepakbola Indonesia. Kompetisi yang sejatinya digulirkan lebih awal, justru berakhir lebih cepat pula. Persipura Jayapura-Papua menjadi salah satu dari 18 kontestan Liga 1 Indonesia yang turut merugi akibat pandemi Covid-19.
Pun begitu, banyak cerita menarik yang sempat menghiasi perjalanan Persipura di sepanjang tahun 2020. Untuk itu, redaksi Jubi coba merangkum kilas balik perjalanan tim kebanggaan masyarakat Papua ini sepanjang tahun 2020.
Hengkangnya Manu Wanggai
Setelah belasan tahun berbalut kostum kebesaran Persipura, merah hitam, gelandang lugas Imanuel Wanggai harus memutuskan pergi dari klub yang telah membesarkan namanya di kancah sepakbola nasional.
Pemain yang akrab disapa Manu itu memutuskan hengkang dengan alasan ingin memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk mendapatkan jam terbang di skuad Persipura. Manu resmi hengkang pada awal Januari lalu dan memilih melanjutkan kariernya di Borneo FC.
“Saya sudah memutuskan untuk memilih tidak lanjut bersama Persipura. Saya nyatakan pamit,” ujar Manu.
Datangkan Top Skorer Sepanjang Masa
Akhir Januari, manajemen Persipura mendatangkan tujuh pemain anyar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 di bawah asuhan Jacksen Tiago. Tujuh pemain baru tersebut adalah Gerri Mandagi, Imanuel Rumbiak, Ferinando Pahabol, dan empat pemain asing yakni Takuya Matsunaga, Thiago Amaral, Arthur Cunha da Rocha, dan Sylvano Comvalius.
Arthur Cunha dan Comvalius didatangkan manajemen Persipura dengan status pemain pinjaman dari Arema FC. Comvalius punya nama besar sebagai pemegang titel top skorer sepanjang masa dengan raihan 37 gol di kompetisi Liga 1 2017.
Persipura Hijrah ke Manado
Usai menetapkan skuad untuk mengarungi Liga 1 2020, manajemen Persipura harus bekerja ekstra untuk mencari markas baru sebagai pengganti Stadion Mandala yang bakal direnovasi menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2021. Mereka lantas menjatuhkan pilihan ke Stadion Klabat di Kota Manado.
Sebagai bukti keseriusan mereka, manajemen Persipura bahkan menghadiahi 24 unit lampu baru untuk mendukung pencahayaan di Stadion kebanggaan warga Kawanua itu.
Dalam debutnya di Stadion Klabat, 1 Maret, tim Mutiara Hitam dari Papua sukses meraih kemenangan atas PSIS Semarang dengan skor 2-0 di laga perdana Liga 1 2020.
Bertengger di 4 Besar
Setelah menelan kekalahan di markas Borneo FC dengan dua gol tanpa balas, Boaz Solossa dan kolega kembali berhasil mendulang tiga poin saat bertandang ke Gelora Bung Tomo, markas Persebaya Surabaya.
Pada 13 Maret, ketika itu, Persipura mengandaskan perlawanan Persebaya dengan skor 3-4. Skuad besutan Jacksen Tiago itu pun bertengger di posisi empat besar. Sayangnya, laga itu menjadi yang terakhir sebelum kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Comvalius dan Arthur Hengkang
Meski baru saja bergabung dengan tim Persipura, namun penyerang asal Belanda, Sylvano Comvalius terpaksa mengakhiri kariernya lebih cepat di tim berjulukan Mutiara Hitam, Agustus 2020. Comvalius memutuskan tak lagi memperkuat Persipura lantaran terhalang regulasi protokol kesehatan ketat bagi Warga Negara Asing di masa pandemi. Selain itu, striker jangkung ini beralasan tak bisa meninggalkan anak istrinya di Belanda.
Rekan Comvalius asal Brasil, Arthur Cunha juga harus pamit dari skuad Persipura, selang berapa hari kemudian. Arthur tak bisa kembali ke Indonesia dengan kendala yang sama.
Setelah memutuskan meninggalkan Persipura, Comvalius dan Arthur bereuni kembali di Liga Malta, tepatnya di klub yang sama, Sliema Wanderers.
Berkelana di Pulau Jawa
Liga 1 2020 sempat akan digulirkan kembali pada Oktober lalu, namun hanya digelar di sejumlah tempat. Persipura pun memutuskan Kota Malang sebagai markas mereka, mengingat klub-klub dari luar Pulau Jawa hanya bisa berkandang di stadion-stadion yang berada di Pulau Jawa, seperti Malang dan Yogyakarta.
Sayang, keinginan Persipura untuk bermarkas di Stadion Gajayana, Kota Malang harus pupus. Stadion tersebut tak bisa digunakan karena akan direnovasi. Manajemen Persipura kemudian beralih ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, namun lagi-lagi ditolak oleh pemerintah setempat karena mempertimbangkan pilkada.
Mereka kembali berkelana di Pulau Jawa dan akhirnya mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Lamongan untuk menggunakan Stadion Surajaya. Tapi, lanjutan kompetisi Liga 1 tak jadi digulirkan karena tak mendapatkan izin kepolisian.
Todd Ferre Hijrah ke Thailand
November 2020, Persipura harus kembali menerima kenyataan pahit. Imbas dari tak adanya kompetisi akibat pandemi membuat finansial klub kian mengempis. Manajemen Mutiara Hitam Papua akhirnya rela meminjamkan gelandang andalannya, Todd Rivaldo Ferre, ke Thailand. Todd dipinjam klub Liga 2 Thailand, Lampang FC selama 3 bulan dengan seluruh gaji Todd akan menjadi tanggung jawab Lampang FC.
“Saya pikir itu sangat bagus, karena kompetisi di Indonesia sedang tidak berjalan, itu akan menjadi sebuah terobosan luar biasa untuk putra-putra terbaik Papua di masa yang akan datang,” ujar pelatih Persipura, Jacksen Tiago.
Lolos ke AFC Pasca Keteledoran PSSI
Persipura akhirnya mendapatkan satu jatah tiket ke AFC Cup 2021 yang merupakan hak mereka, setelah sebelumnya sempat “dirampas” oleh Komite Eksekutif PSSI yang justru memilih Persija Jakarta.
Tim kebanggaan masyarakat Papua ini dinyatakan berhak oleh konfederasi sepakbola Asia, AFC karena memenuhi kriteria dalam aturan AFC. Kini, Persipura tinggal menanti hasil babak eliminasi antara wakil Timor Leste, Lalenok United kontra wakil Kamboja, Visakha. (*)
Editor: Dewi Wulandari