Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda mengatakan Pemerintah Kabupaten Puncak terus bersiaga menangkal pandemi COVID-19 di Kabupaten Puncak, Papua. Wonda menyatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyosialisasikan proram vaksinasi COVID-19.
“Bupati sudah membentuk Satuan Tugas COVID-19, dan bupati sendiri sebagai ketua, dan saya sebagai sekretaris. Kami menyusun langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Puncak” kata Wonda saat dihubungi Jubi melalui panggilan telepon pada Jumat (30/7/2021).
Wonda mengatakan perjalanan antar distrik oleh warga setempat juga dipantau dan dibatasi. “Untuk memastikan warga Puncak tetap sehat, kami menjaga di jalan akses antar distrik antar kampung. Bahkan di bandara [juga kami awasi]. Kami masih Zona Hijau,” katanya.
Baca juga: 234 warga binaan di Lapas Merauke tidak bisa divaksin karena belum punya NIK
Terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Wonda mengakui sempat ada penolakan dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Puncak dan para tokoh lainnya. Akan tetapi, sejumlah pihak yang menolak vaksinasi itu telah mengikuti perkembangan pandemi COVID-19 dan menyadari bahwa virus korona dapat membahayakan manusia.
“Kami tetap melakukan penyajian stok vaksin untuk diberikan kepada masyarakat. Mulai sekarang di atas kami akan cek semua warga yang masuk ke Kabupaten Puncak. Kami akan melihat surat vaksin mereka. Kalau tidak ada, kami tetap melakukan vaksinasi kepada mereka, sebab itu kewenangan kami untuk melakukan vaksin,” katanya.
Wonda mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi manfaat dan risiko vaksinasi COVID-19. Sosialisasi itu disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar masyarakat mudah mengerti apa itu virus korono, vaksinasi, dan bagaimana warga melakukan langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19.
Baca juga: Kadinkes Papua: Mayoritas penderita korona adalah yang belum divaksin
“Kami sosialisasi penggunaan vaksin itu untuk apa. Puji Tuhan, mulai sekarang sedikit-sedikit kami memahami penggunaan vaksin. Saya beritahu kepada semua mahasiswa maupun intelektual agar tidak mempengaruhi masyarakat [menolak] vaksin. Sebab vaksin itu untuk kekebalan tubuh, agar tidak [mengalami gejala COVID-19 yang berat],” katanya.
Ia meminta masyarakat tidak terpengaruh berbagai isu yang tidak bertanggung jawab. “Obat-obat yang didatangkan dari luar tidak membunuh masyarakat, tetapi untuk memberikan kesehatan kepada masyarakat,” kata Wonda.
Kepala Puskesmas Sinak, Agustus Murib mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga kesehatan dan tidak terpapar COVID-19. “Kami ajak masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan, agar mereka terhindar dari virus korona,” katanya.
Murib mengatakan setiap masyarakat yang ingin bepergian ke luar Sinak diimbau memeriksakan kondisi kesehatan mereka. “Demi kenyamanan masyarakat saat berada di tempat tujuannya,” katanya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G