Minta wisma atlet dijadikan asrama mahasiswa, Bupati Merauke: Tunggu setelah penyerahan

Papua-Bupati Merauke, Romanus Mbaraka
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka (kemeja putih), saat diwawancarai sejumlah wartawan – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, meminta mahasiswa Marind-Papua bersabar hingga serah-terima wisma atlet dari Pemerintah Provinsi Papua kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke.

Hal ini disampaikan Mbaraka menanggapai permintaan mahasiswa agar wisma atlet dijadikan sebagai asrama mahasiswa Marind di kabupaten di wilayah selatan Papua tersebut.

“Memang ada wisma atlet yang ada di dalam area Unmus [Universitas Musamus]. Sehingga sudah pasti setelah serah terima dari provinsi, bisa dijadikan sebagai asrama untuk mahasiswa-mahasiswi Marind,” kata Bupati Romanus Mbaraka kepada Jubi, Selasa (7/12/2021).

Mbaraka menegaskan, secara hukum, hingga saat ini belum ada penyerahan resmi sehingga pihaknya belum dapat memberikan janji apapun. Namun, jelasnya, wisma atlet berada di areal Universitas Musamus, sehingga menurutnya, dapat dijadikan sebagai asrama mahasiswa.

“Ya, intinya pemerintah menunggu penyerahan dan harus ada hitam di atas putih. Nah, kalau wisma sudah menjadi aset Pemkab Merauke, akan diserahkan ke Unmus untuk dijadikan asrama mahasiswa,” ujarnya.

“Saya merespons baik dan positif apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa Marind, sehubungan dengan permintaan mereka agar wisma dijadikan asrama anak-anak Marind yang sedang melanjutkan studi di sejumlah perguruan tinggi dalam wilayah kota,” katanya.

Baca juga: HMM minta wisma atlet jadi asrama mahasiswa Marind

Sebelumnya, Ketua Himpunan Mahasiswa Marind, Arnoldus Anda, mengatakan banyak keluhan diterima, sehubungan dengan mahasiswa-mahasiswi dari kampung dan pedalaman yang sulit mendapatkan tempat tinggal di kota Merauke.

Oleh karena itu, Anda meminta agar Bupati Merauke memberikan wisma atlet itu untuk dijadikan sebagai asrama mahasiswa Marind, terutama teman-teman yang datang dari kampung-kampung terjauh. (*)

Editor: Yuliana Lantipo

Leave a Reply