Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Hingga April 2021, Badan Urusan Logistik (Bulog) Merauke, Papua baru menyerap beras petani melalui mitra kerja sebanyak 1.371 ton, dari target yang harus terserap tahun ini sebanyak 30.000 ton.
“Memang target 30.000 ton bahkan bisa melampaui, tergantung pembelian dari petani oleh mitra kerja Bulog,” ujar Kepala Bulog Cabang Merauke, Inung Tri Afandi, saat dihubungi Jubi melalui telpon selulernya, Senin (19/4/2021).
Untuk penyerapan, lanjut Inung, dilakukan setiap hari. Rata-rata tiap hari beras yang masuk di gudang Bulog berkisar antara 50-100 ton. Sedangkan harga di gudang Rp 8.300/kg.
Harga pembelian beras di tingkat petani, katanya, bukan menjadi kewenangan Bulog. Itu tergantung kesepakatan antara petani bersama mitra. Tetapi biasanya sekitar Rp 7.300/kg.
Khusus persyaratan beras yang dibeli Bulog, jelasnya, sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015. Dimana broken 20 persen, menir 2 persen, kadar air 14 persen, dan derajat sosoh 95 persen.
“Kita juga buka Sabtu dan Minggu kalau ada mitra antar dan pelayanan kami maksimal,” imbuhnya.
Ditambahkan, untuk musim rendengan ini, ada keluhan dari petani kalau padi yang siap dipanen, diserang hama wereng. Sehingga belum dipastikan apakah hasil panennya maksimal atau tidak.
Baca juga: Pemkab Merauke akan bicara dengan Bulog terkait syarat mutu beras
Sumarlan (45), petani di Kampung Sidomulyo, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Papua mengakui kalau dalam musim rendengan ini, dipastikan banyak padi mengalami kerusakan dan tak bisa dipanen.
“Itu akibat diserang hama wereng. Ya, mau bagaimana lagi kalau diserang, kita pasrah saja,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari