21 tenaga medis terpapar Korona, RSUD Biak tutup pelayanan rawat jalan

papua-rsud-biak
RSUD Biak – Jubi/Humas Pemkab Biak Numfor

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Setelah mendapatkan konfirmasi 21 tenaga medisnya positif virus Korona, RSUD Biak menutup pelayanan rawat jalan di rumah sakit tersebut sejak 4 September hingga 12 September 2020.

Direktur RSUD Biak, dr. Richard Ricardo Mayor, M.Kes menjelaskan penutupan layanan rawat jalan sementara ditutup untuk memutus rantai penularan antara tenaga kesehatan, antara pasien dan pasien, atau antara tenaga kesehatan dan pasien.

Read More

Untuk itu, pada 4-5 september telah dilakukan desinfeksi semua ruangan di rumah sakit itu dan melakukan tes meluas terhadap mereka yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19.

“Kami sudah melakukan pengambilan [sampel swab] dari sebagian besar tenaga kesehatan. Kemungkinan hasilnya akan keluar dalam waktu 5 sampai dengan 7 hari. Kami pastikan dulu semuanya negatif, sehingga aman bagi mereka, juga aman bagi masyarakat,” katanya saat di wawancara Jubi lewat telepon dari Jayapura, Sabtu (5/9/2020).

Selanjutnya, untuk pelayanan rawat jalan sementara dilakukan oleh 8 puskesmas, yaitu Puskesmas Biak Kota, Puskesmas Ridge di Darfuar, Puskesmas Sumberker, Puskesmas Paray, Puskesmas Bosnik, Puskesmas Marau, dan  Puskesmas Yendidori yang berada di kabupaten tersebut.

Sementara pelayanan di UGD, ruang bersalin, rawat inap, dan hemodialisa tetap dibuka seperti biasa

Baca juga: Update 5 September: Delapan kematian, tambah 300 kasus baru

Mayor menjelaskan ke-21 tenaga kesehatan itu, saat ini dalam kondisi positif tanpa gejala, dan 3 di antaranya merupakan dokter. Mereka kini dirawat secara karantina terpusat di RSUD Biak.

“Kondisi Biak cukup aman. Mungkin banyak positif, tapi kami belum bisa jangkau semua. Sementara sedang dilakukan testing yang meluas dengan semua yang memiliki kontak erat dengan pasien yang positif,” katanya.

Jumlah kasus pasien positif terkonfirmasi virus korona (Covid-19) di Kabupaten Biak Numfor hingga Sabtu (5/9/2020) mencapai 172 kasus, 109 dinyatakan sembuh. Hingga kemarin, masih ada 63 pasien positif dalam perawatan, dan lonjakan kasus positif korona terjadi dalam dua pekan terakhir yang disebabkan oleh transmisi lokal.

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Soemoele SpOG (K), mengatakan RSUD Biak menjadi rumah sakit kedua di Papua yang tutup akibat sebagian besar tenaga kesehatannya terpapar Korona. Ia meminta kepada seluruh petugas kesehatan untuk tetap waspada dan ingat bahwa jika positif rate di sebuah wilayah di atas 15 persen, maka risiko petugas kesehatan tertular semakin tinggi

“Saat ini di Papua angkanya 9,3. Kita berharap jangan kita [petugas kesehatan] melihat untung-untungan ya. Kita tidak bisa memprediksi hal tersebut. Harus menjaga protokol, lebih baik tidak tertular, karena tiap orang tidak tahu dia punya kondisi badan kita,” tegasnya.

Untuk itu ia meminta masyarakat Papua untuk beraktivitas dengan terus mematuhi protokol kesehatan. Para petugas kesehatan tetap melakukan pemantauan ketat teristimewa di batas-batas kota maupun juga terhadap warga yang melakukan perjalanan antar kabupaten maupun dari luar provinsi. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply