Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Badan Urusan Logistik (Bulog) Merauke, Papua mendapatkan jatah 150 ton gula pasir dari Bulog pusat. Kini kapal telah sandar di pelabuhan setelah melakukan perjalanan dari Jakarta. Hari ini juga dilakukan pembongkaran sekaligus dibawa ke gudang.
“Kita masih punya cadangan 50 ton gula pasir di gudang. Dengan masuknya 150 ton maka jumlahnya menjadi 200 ton,” ungkap Kepala Bulog Merauke-Papua, Djabiruddin, melalui telpon selulernya, Selasa (23/6/2020).
Dikatakan, sebelumnya Bulog Merauke-Papua membatasi dengan hanya menjual kepada sejumlah mitra rumah pangan kita (RPK) maupun operasi pasar. Kini para distributor diberikan ruang dan kesempatan membeli gula pasir dari Bulog dengan harga yang telah disepakati bersama.
Untuk jumlah pembelian oleh distributor, menurutnya, akan diatur. Tetapi jelasnya setelah dibeli, harus tetap menjual dengan harga Rp12.500/kg kepada masyarakat. Karena dari pembelian di Bulog, mereka telah mendapatkan keuntungan antara Rp500-Rp 700/kg, sama halnya dengan RPK.
Dijelaskan, kebijakan menjual gula pasir kepada distributor, setelah adanya petunjuk dari Bulog pusat.
“Ya, tentunya kami sebagai bawahan harus menjalankannya,” ungkap dia.
Jadi, lanjut Kabulog, dengan 150 ton gula pasir yang baru masuk, distributor diizinkan membeli.
“Dalam waktu dekat akan datang (lagi sekitar) 300 ton gula pasir sebagai cadangan atau stok,” katanya.
Seorang warga Kelurahan Samkai, Anita (28), mengaku harga gula pasir di pasar maupun toko sudah normal kembali. Gula pasir dijual Rp12.500/kg, setelah adanya operasi pasar yang dilakukan Bulog Merauke.
“Jika dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, harga gula pasir di pasar mencapai Rp20.000/kg akibat stok menipis,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari