Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kampung Tobati dan Kampung Enggros berada di pesisir selatan Kota Jayapura. Di sini terdapat potensi pariwisata yang menakjubkan.
Selain berhadapan langsung dengan Pantai Hamadi dan Jembatan Youtefa, di daerah ini juga terdapat hutan mangrove. Nama pantai tersebut adalah Pantai C’Beery yang kini mulai menjadi tujuan wisata baru di Distrik Jayapura Selatan.
Letak pantai ini sekitar satu kilometer dari jalan masuk Pantai Hamadi, 100 meter dari Pantai Hamadi dan 10 meter dari Jembatan Youtefa. Setiap hari pantai ini ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Untuk bisa berwisata di Pantai C’Beery sangat mudah dijangkau sebab wisatawan bisa bisa lewat Jembatan Youtefa atau jalur laut menggunakan perahu dayung atau speedboat. Tempat ini sangat ideal untuk mengisi waktu di akhir pekan atau liburan bersama keluarga.
Keindahan alam ini menjadi berkah bagi warga di Kampung Tobati dan Kampung Enggros. Perlahan ekonomi di dua kampung ini mulai tumbuh. Kondisi ini pula didukung oleh keramahan warganya yang membuat wisatawan merasa nyaman saat berkunjung ke Pantai C’Beery.
Dina Randonker salah satunya. Warga di Kampung Enggros ini mengaku membantu perekonomiannya dalam kebutuhan sehari-hari. Randongker pesona Pantai C’Beery jualan es sirup, pinang ojek, rokok, dan kue dari jam 12.00 siang sampai jam 6 sore Waktu Papua.
“Lakunya bisa sampai Rp200 ribu, apalagi kalau Sabtu dan Minggu dalam sehari bisa laku Rp500 ribu karena pengunjung sangat ramai,” ujar Randongker di Pantai C’Beery, Sabtu, 17 November 2019.
Sebagai ibu rumah tangga, perempuan 34 tahun ini mengaku tak hanya mengharapkan rezeki dari suaminya. Apalagi aktivitas suaminya setiap hari sebagai seorang nelayan.
Sebagai destinasi wisata baru di Kota Jayapura, Randongker mengatakan Pantai C’Beery masih harus dapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Seperti membantu menyediakan pondok jualan yang baik sehingga menarik minat pembeli untuk datang berbelanja di lapaknya.
“Saya juga dapat uang dari sewakan para-para, sekali pakai Rp200 ribu, kalau uang parkir motor Rp5.000 kalau mobil Rp10 ribu,” jelas Randongker.
Warga lainnya Harce Merauje mengatakan destinasi Pantai C’Beery sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti uang jajan anak sekolah dan kebutuhan dapur.
“Saya jualan nasi kuning dan es sirup dalam sehari bisa laku Rp200 ribu sampai Rp500 ribu, kalau Sabtu dan Minggu bisa dapat Rp1 juta, sebelumnya saya hanya jualan depan rumah di kampung, saya sangat bersyukur sekali karena Pantai C’Beery ini ada,” ujar Merauje.
Dikatakan Merauje, wisatawan bisa menikmati keindahan alam di Pantai C’Beery. Keindahan itu dilengkap dengan lampu hias dan payung digantung. Wisatawan bisa menjadikan Jembatan Youtefa sebagai latar untuk berswafoto.
Merauje berpesan ada banyak hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Salah satunya dengan menjaga kebersihan pantai.
Dikatakan Merauje, fasilitas publik penunjang kepariwisataan seperti toilet dan tempat sampah juga harus tersedia. Ditata secara baik agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
“Masyarakat yang bersihkan pantai terus digaji oleh pengelola pantai, sampahnya disimpan di pinggir pantai, nanti petugas kebersihan dari Pemerintah Kota Jayapura yang datang angkut pantai speedboat,” ujar Merauje.
Kepala Kampung Enggros, Orgenes Merauje, mengimbau masyarakat kampung maupun wisatawan yang datang berkunjung ke pantai agar tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Pantai C’Beery ini berdampak langsung pada masyarakat karena adanya kegiatan kepariwisataan seperti kuliner dan spot foto,” kata Marauje.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias B. Mano, mengatakan Jembatan Youtefa bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di Kampung Tobati dan Kampung Enggros.
“Fasilitas publik seperti toilet dan tempat sampah tetap kami upayakan karena pantai ini sangat baik karena masyarakat kampung bisa dapatkan uang di pantai ini karena ada kegiatan kepariwisataan,” kata Mano.
Menurut Matias Mano, banyak wisatawan yang datang berkunjung baik ke Pantai Hamadi maupun Pantai C’Beery menjadi berkah tersendiri bari warga kampung dengan menjual berbagai suvenir, kuliner, dan tempat foto.
“Saya berharap pengelola pantai mengeloalnya dengan baik, memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pengunjung sehingga mau kembali lagi ke pantai untuk berwisata,” katanya.
Matias Mano juga berharap kepada setiap pengunjung di pantai agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga tidak mengurangi minat wisatawan lainnya untuk datang.
“Mari kita sama-sama menjaga kebersihan di pantai, fasilitas publik yang sudah ada agar dijaga dengan baik,” ujarnya. (*)
Editor: Syofiardi