Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kabupaten Paniai menguliahkan sebanyak 67 mahasiswa untuk dididik menjadi guru. Mereka dikuliahkan di sejumlah kampus di Papua maupun di luar Papua.
“Mereka dikuliahkan di Program PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) di Universitas Cenderawasih di Nabire, Uswim (Univesitas Satya Wiyata Mandala) Nabire, dan kampus lain. Calon mahasiswa itu diterima tanpa tes (ujian masuk perguruan tinggi),” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Paniai Andreas Degei melalui telepon, Sabtu (11/7/2020).
Degei mengatakan upaya tersebut untuk mengatasi krisis guru di Paniai. Karena itu, dia sangat berterima kasih kepada sejumlah kampus yang bersedia menerima mahasiswa yang mereka kuliahkan.
“Maju, tidaknya pendidikan (di suatu daerah) ditentukan oleh (kualitas) guru. Di Paniai, sebagian besar guru sudah tua (memasuki masa pensiun), sedangkan yang muda, tidak tahu mereka hilang ke mana (jarang mengajar),” kata Degei.
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Paniai juga menggandeng organisasi guru setempat dan kursus pendidikan guru dalam menyiapkan sumber daya manusia di bidang pendidikan. “Kami juga serahkan (sekolahkan) 32 siswa baru ke SMA Negeri 1 Paniai Plus KPG (Kelompok Pendidikan Guru),” ujar Degei.
Ketua Umum Ikatan Peduli Pendidikan Paniai-Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IPPP-MKP) Yanto Kadepa merespon positif kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai dengan PGSD Universitas Cenderawasih dan organisasi mereka. “Ini merupakan sebuah terobosan untuk mengatasi persoalan kekurangan guru di Paniai, juga wujud kontribusi kami terhadap daerah.”
Menurut Kadepa, Pemkab Pania juga berencana mengelontorkan bantuan studi kepada mahasiswa tingkat akhir, dan membangun asrama. “Itu merespon aspirasi mahasiswa karena asrama sangat dibutuhkan sebagai tempat tinggal (selama berkuliah).” (*)
Editor: Aries Munandar