Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Paus Fransiskus menjanjikan para pegawai Vatikan tidak akan kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Ia menyebut para pekerja di Vatikan bagian penting dan tidak bisa dipecat begitu saja walaupun perekonomian terpukul oleh pandemi Covid-19.
“Kalian adalah bagian penting di sini. Tidak akan ada yang dikesampingkan dan tidak ada satupun dari kalian yang akan kehilangan pekerjaan,” ujar Paus Fransiskus, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, (21/12/2020).
Baca juga : Paus Fransiskus sebut etnis Uighur teraniaya
Pesan Paskah dari Vatikan: Jangan menyerah kepada ketakutan
Paus Fransiskus berlakukan aturan anti korupsi baru di Vatikan
Pandemi Covid-19 memang memukul berat perekonomian Vatikan. Devisa yang biasa masuk lewat kunjungan turis anjlok akibat berlakunya pembatasan sosial. Saat situasi masih normal, Vatikan bisa menerima tujuh juta pendatang dalam setahun dan menggerakkan roda perekonomian di sana.
Sekarang, untuk bertahan, Vatikan terpaksa merogoh cadangan simpanannya. Selain itu, mereka juga melakukan penghematan terhadap anggaran operasionalnya karena minimnya arus uang masuk. Sebagai contoh, museum yang biasa memberikan pendapatan US$100 juta per tahun sekarang harus tutup untuk mencegah penyebaran virus.
Ketika pengetatan itu dilakukan, pegawai-pegawai Vatikan diprediksi akan terdampak. Hal itu tidak terbatas pada mereka yang bekerja di bidang administrasi saja, tetapi juga mereka yang non-administratif. Beberapa contohnya adalah pengurus kebun, pemadam kebakaran, polisi, hingga pengelola museum.
“Tidak ada yang pantas menderita atas terpukulnya ekonomi akibat pandemi. Kita harus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini yang saya tahu tidak akan mudah. Tidak ada sihir untuk masalah ini. Kita harus terus maju dan bergerak bersama layaknya keluarga,” ujar Paus Fransiskus menjelaskan.
Data dari WorldOMeter, Vatican mencatatkan 27 kasus dan tidak ada korban meninggal. Namun, Italia, yang bertetangga dengannya, mencatatkan 1,9 juta kasus dan 68 ribu kematian akibat Covid-19. (*)
Editor : Edi Faisol