Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Pameran Tahun Baru Imlek di Hong Kong tahun ini sepi akibat dihantam pandemi virus corona dan undang-undang keamanan nasional. Sebelumnya pameran Imlek di Hong Kong menjadi kesempatan bagi para penjual untuk menjajakan dagangan kreatif yang mengkritisi pemerintah.
Januari tahun lalu, di pameran itu para pedagang menjual barang yang membawa slogan pro demokrasi yang dipopulerkan oleh para demonstran pada 2019. Barang-barang itu mulai dari tas jinjing, kaus oblong, tatakan gelas hingga tato temporer.
Baca juga : Pertama kali terjadi, pasien positif Covid-19 di Hong Kong kabur
Wabah Covid-19 batalkan pameran industri terbesar di China
Sejumlah negara ini disebut jatuh ke jurang resesi akibat pandemi Covid-19
Pada Kamis (11/2/2021) sore kemarin, hanya terlihat beberapa orang berbelanja bunga di Victoria Park di sekitar kota Causeway Bay dan seberang pelabuhan di Mong Kok. Dua area itu tempat paling umum untuk demonstrasi massal di masa lalu. Pengendalian kerumunan dilakukan dan pemeriksaan suhu adalah hal yang wajib di area itu.
“Tahun depan saya berharap semuanya akan lebih baik,” kata Peter Luk 63 tahun, dikutip dari Reuters.
Sepinya imlek di Hong Kong juga dipengaruhi aturan pengendalian kerumunan akibat protes terhadap pemerintah China. Meski protes menguap, tidak ada pertemuan-pertemuan dalam skala besar akibat pandemi virus corona.
Tercatat China memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada Juni 2020. Saat itu otoritas Hong Kong mulai menangkap aktivis dan politisi oposisi. Hong Kong berencana melonggarkan beberapa pembatasan virus corona mulai 18 Februari.
HIngga kini, kota berpenduduk 7,5 juta orang itu telah mencatat sekitar 10.700 infeksi dan 188 kematian akibat Covid-19 sejak Januari tahun lalu. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol