Pandemi Covid-19 meningkatkan KDRT di Fiji

Shamima Ali dari Pusat Krisis Perempuan Fiji - VNP / Daniela Maoate-Cox

Papua No.1 News Portal | Jubi

Fiji, Jubi – Seorang advokat hak-hak perempuan di Fiji mengatakan pandemi Covid-19 terbukti berbahaya bagi perempuan di negara itu.

Read More

Pusat Krisis Perempuan Fiji telah menerima lebih dari 500 panggilan telepon dari korban-korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam enam bulan pertama tahun ini.

Koordinator Pusat Krisis itu, Shamima Ali, mengatakan dampak ekonomi dari pandemi telah menyebabkan ketegangan dan perselisihan keluarga.

“Lebih banyak tekanan terhadap perempuan, tekanan jika dia kehilangan pekerjaan, dia tidak bisa menghidupi keluarganya,” katanya.

“Jadi semua itu adalah campuran yang sangat mematikan bagi semua perempuan dan itulah mengapa kami melihat lonjakan kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekhawatiran yang muncul terkait hal itu,” lanjutnya.

Menurut Kementerian Perempuan, 1.545 kasus penyerangan terhadap perempuan juga dicatat melalui Saluran Bantuan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Nasional.

Menteri Perempuan, Mereseini Vuniwaqa, mengatakan saluran bantuan itu juga mencatat peningkatan panggilan yang signifikan selama periode lockdown di negara itu.

Pada April, ada 527 panggilan yang diterima dibandingkan dengan 87 panggilan pada Februari dan 187 pada Maret.

“Hampir 50 persen perempuan melaporkan korelasi antara Covid-19 dan peningkatan kekerasan, terkait langsung dengan pembatasan pergerakan dan tekanan ekonomi pada keluarga,” kata Vuniwaqa dalam sebuah pernyataan.

“Kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan serius – hampir tiga perempat perempuan melaporkan kekerasan fisik, termasuk beberapa bentuk kekerasan yang sangat serius, seperti dipukul, ditendang dan dipukul dengan batu atau kayu.”

Menurut Shamima Ali ada begitu banyak kontrol koersif yang dihadapi perempuan dari pasangannya.

“Mengontrol semua gerakannya, memeriksa apakah dia ada di rumah.”

“Tidak ada kelonggaran bagi perempuan dan saya sangat khawatir dengan masalah kesehatan mental perempuan terkait hal ini,” kata Ali. (RNZ Pasifik)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply