Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Seorang pemilik pabrik garmen di provinsi Guangdong, Huang Weijie, 44 tahun, terpaksa menjadi pedagang kaki lima yang menjual pakaian di jalan dengan mobilnya. Huang merupakan pengusaha garmen yang terpaksa menjadi pedagang kaki lima karena pandemi covid-19 membuat arus kas perusahaan yang ia miliki macet. Sedangkan stok pakaian menumpuk di gudang pabrik garmen miliknya.
Tercatat hingga musim semi yang lalu para pengusaha garmen di China beralih menjadi pedagang kaki lima untuk mencari nafkah. Sebagian besar mereka individu berpenghasilan rendah dan pengangguran.
Baca juga : China pangkas daftar negatif investasi asing di tengah pandemi
China siapkan 26 juta perjalanan kereta selama festival perahu naga
China produksi baterai mobil listrik tahan 2 juta kilometer
Sedangkan pandemi telah berdampak pada pesanan ekspor dan penjualan domestik, mengakibatkan puluhan juta lapangan pekerjaan dalam bahaya, bahkan produsen kecil seperti Huang turun ke jalan untuk bertahan hidup.
“Saya berpikir untuk menutup pabrik (untuk selamanya), tetapi dukungan Li Keqiang untuk ‘ekonomi pedagang kaki lima’ mengilhami saya untuk mencoba cara baru ini.” kata Huang.
Degradasi yang dialami dunia bisnis di China itu mengubah kebijakan pemerintah yang sebelumnya mengerahkan petugas manajemen perkotaan mengusir pedagang dari jalanan menjadi beralih sikap.
Padahal sebelumnya pendekatan petugas keras sering kali menyebabkan perkelahian, dengan penjaja dipukuli atau barang dagangan mereka dihancurkan.
Perdana Menteri Li Keqiang, pemimpin senior kedua Cina, memuji kota Chengdu di provinsi Sichuan karena “menciptakan 100 ribu pekerjaan dengan mengizinkan 36 ribu kios jalanan.
Namun, ada banyak perlawanan dari kota-kota metropolitan Cina yang lebih besar termasuk Beijing, Shanghai dan Shenzhen, saat pemerintah setempat mengatakan ekonomi pedagang kaki lima tidak sesuai dengan rencana mereka.
Dengan dukungan Li Keqiang ini, Huang telah mengunjungi berbagai klaster kios di seberang Delta Sungai Pearl. (*)
Editor : Edi Faisol