Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Kaledonia Baru memimpin perolehan medali Pacific Games 2019 memasuki minggu kedua dari kompetisi tersebut. Wilayah di bawah Prancis itu telah memenangkan 42 medali emas dalam enam hari pertama Pacific Games, dan lebih dari 50 medali perak dan perunggu. Negara tuan rumah, Samoa, duduk di peringkat kedua dengan 26 medali emas, sementara Tahiti berhasil memenangkan 21 emas sejauh ini.
Enam medali emas lain Kaledonia Baru diborong saat malam terakhir lomba renang, yang menaikkan jumlah perolehan medalinya, hanya untuk cabor renang, sebanyak 25 emas, 11 perak, dan 13 perunggu. Manajer Tim Renang, Cyril Huet berkata ini adalah kemenangan yang jauh lebih besar daripada yang mereka capai di Port Moresby empat tahun lalu.
“Kita sangat senang dan tim ini sangat unik,” tuturnya. “Kita memenangkan Pacific Games karena adalah tujuan kami untuk memenangkan pertandingan ini, tetapi di belakang kita, ada tim Fiji, juga tim yang sangat bagus dan selesai kedua (dalam cabor renang). Untuk dapat bersaing dengan Fiji, Samoa, Tahiti, Kepulauan Cook, ini adalah kompetisi yang sangat baik.”
Di tempat lain di Kota Apia, pemain bulu tangkis Kaledonia Baru, Dgeniva Matauli, memenangkan gelar tunggal putri dan bersama-sama dengan Johanna Kou memenangkan ganda putri. Sementara wilayah Prancis itu juga tidak terkalahkan di lapangan golf, memenangkan kedua gelar putra dan putri.
Atlet angkat besi Samoa, Sanele Mao, mencetak lima rekor Oceania dan Commonwealth di depan kerumunan penggemarnya yang ramai, ketika sekelompok atlet angkat besi Samoa berhasil menang dan mengumpulkan 16 medali emas Pacific Games.
Sementara itu Tahiti memenangkan dua lomba maraton V6 terakhir di Mulifanua, dan selesai dengan memborong 10 medali emas dari 12 kategori di Va’a. Vanuatu mendominasi tenis meja, memenangkan gelar putra dan putri untuk tunggal dan ganda.
Pacific Games istirahat pada Minggu lalu, dan cabang olahraga atletik di Apia Park adalah salah satu kompetisi yang paling dinanti-nantikan dalam minggu kedua kompetisi itu. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo