Pabrik sarung tangan ini ditutup setelah ribuan pekerjanya positif Covid-19

Papua
Ilustrasi pandemi Covid-19 - Pexels.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Pabrik sarung tangan Top Gloves di Malaysia ditutup setelah lebih dari 2 ribupekerjanya dinyatakan positif Covid-19. Malaysia akan menutup beberapa pabrik sarung tangan milik Top Glove agar bisa menjalankan tes virus corona pada para karyawannya.

Read More

Top Gloves adalah produsen pembuat sarung tangan dari latek terbesar di dunia, pada tahun ini menuai untung gara-gara pandemi virus corona dengan meroketnya permintaan untuk produk tersebut dan alat perlindungan diri.

Namun sebanyak 28 pabrik dari perusahaan itu akan ditutup secara bertahap setelah 2.453 pekerjanya positif Covid-19 dari total 5.767 tes Covid-19 yang sudah dilakukan.

“Mereka yang positif Covid-19 sudah dirawat di rumah sakit dan orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka sudah melakukan karantina mandiri supaya tidak menular ke pekerja yang lain,” kata Direktur Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah.

Baca juga : Perdana Menteri Malaysia karantina diri 14 hari meski negatif Covid-19

Hadapi Covid-19, Kantor PM Malaysia sarankan kutbah Jumat diperpendek

Raja Malaysia tolak berlakukan keadaan darurat

Dari total 2.524 pegawai pabrik yang positif Covid-19, sebanyak 2.360 adalah buruh migran atau tenaga kerja asing yang bekerja di sana, dan 164 warga negara Malaysia.

Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan telah memberikan nasehat dan mengevaluasi risiko. Pemerintah Malaysia berkeras agar beberapa pabrik Top Glove ditutup bertahap supaya pemeriksaan kesehatan dan karantina mandiri untuk tindakan lebih lanjut.

Yaakob tidak menjelaskan kapan persisnya penutupan sebagian pabrik sarung tangan itu akan dimulai.

“Kami sudah tuntas melakukan pemeriksaan kesehatan di beberapa hostel pada 5.700 pekerja. Kami berkomitmen melakukan apa yang direkomendasikan (Kementerian Kesehatan) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19 pada sisa pekerja kami di Meru, Klang, Malaysia,” tulis keterangan Top Glove. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply