Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Amin ul-Haq, yang selama ini dikenal sebagai orang dekat Osama bin Laden dilaporkan kembali ke Afghanistan setelah dua dekade dalam pelarian. Amin pulang sekitar dua pekan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.
Kabar munculnya orang dekat organisasi Al Qaeda itu mencuat setelah sejumlah video kedatangan Amin ul-Haq tersebar di media sosial. Video itu juga diunggah oleh sejumlah jurnalis kawakan di Afghanistan, termasuk Bilal Sarwary yang sering menjadi koresponden berbagai media asing.
Dalam video itu, terlihat Amin ul-Haq dibawa menggunakan mobil putih. Ia kemudian membuka kaca dan bersalaman hingga berfoto dengan sejumlah pendukungnya. Mobil yang ditumpangi Amin ul-Haq itu diapit iring-iringan mobil. Sejumlah mobil yang mengiringi kendaraan Amin terlihat mengibarkan bendera putih yang diduga milik Taliban.
“Dr. Amin ul-Haq, pemain besar Al-Qaeda di Afghanistan, juga kepala keamanan Osma bin Laden di Tora Bora, kembali ke kampung halamannya di Provinsi Nangarhar, setelah daerah itu dikuasai Taliban,” tulis Sarwary di Twitter.
Baca juga : Orang nomor dua Al-Qaeda dikabarkan mati dibunuh di Iran
Taliban rebut salah satu kota di Afghanistan usai AS dan Nato tarik diri
Bakal dicabut dari daftar negara pendukung teroris, Sudan bayar Rp4,9 triliun
Seorang jurnalis kawakan lain di Afghanistan, Hassan I. Hassan, juga mengunggah video itu melalui akun Twitter pribadinya.
“Jangan kaget jika Al-Qaeda menunjuk orang Afghanistan sebagai pemimpin mereka selanjutnya setelah Zawahiri,” tulis Hassan.
Media NBC menyebut Amin ul-Haq merupakan seorang dokter anggota Hizb-i Islami Khalis (HIK), kelompok yang punya andil besar dalam mengalahkan kekuasaan Uni Soviet di Afghanistan pada 1980-an.
HIK lah kelompok yang membantu Osama bin Laden kembali ke Afghanistan setelah diusir dari Sudan pada 1996. Pada tahun 2001, Amin ul-Haq dilaporkan menemani Osama bin Laden saat kabur dari serbuan Amerika Serikat di Tora Bora.
Setelah Osama bin Laden tewas dalam operasi AS, Amin ul-Haq dilaporkan ditahan oleh badan intelijen Pakistan (ISI) di Lahore pada 2008.
ISI kemudian menyerahkan Amin ul-Haq ke kepolisian di Peshawar, Pakistan. Namun setelah itu, Pakistan membebaskan komandan senior Al-Qaeda itu pada 2011.
Saat itu, Pakistan membebaskan Amin ul-Haq dengan dalih mereka tak menemukan kaitan pria itu dengan Al-Qaeda. Selain itu, Amin ul-Haq juga dalam kondisi tidak sehat. Sejak saat itu, Amin ul-Haq hidup dalam pelarian.
Kepulangan Amin ul-Haq ini menimbulkan tanda tanya akan komitmen Taliban yang berjanji tak akan membiarkan Afghanistan menjadi rumah bagi teroris setelah mereka berkuasa.. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol