Oposisi PNG ajukan mosi tidak percaya terhadap PM Marape

Perdana Menteri PNG James Marape berbicara kepada media mengenai keputusan Mahkamah Agung tentang parlemen pada 9 Desember 2020. - Media Perdana Menteri PNG

Papua No.1 News Portal | Jubi

Port Moresby, Jubi – Kubu Oposisi di Papua Nugini telah mengajukan satu lagi mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri James Marape.

Mosi ini adalah versi terbaru dari mosi yang diajukan November lalu yang sempat memorak-porandakan politik nasional negara itu selama berminggu-minggu.

Read More

Kali ini oposisi telah mencalonkan Anggota Parlemen (MP) dari dapil Ialibu-Pangia dan mantan perdana menteri Peter O’Neill sebagai calon PM untuk menggantikan Marape.

Hal ini terjadi setelah pemimpin partai National Alliance Party (NA), Patrick Pruaitch, yang merupakan calon PM yang sebelumnya dinominasikan oleh oposisi , pindah ke sisi pemerintah bulan ini.

Mosi itu harus disetujui oleh komite Private Business Committee (PBC) parlemen sebelum itu dapat dilanjutkan ke lantai parlemen dimana akan diadakan pemungutan suara. Desember lalu, parlemen PNG ditunda sebelum mosi tidak percaya oposisi yang direncanakan terhadap Marape sempat diajukan.

Bulan sebelumnya, sekelompok MP pemerintah membelot sehingga ia kehilangan dukungan mayoritas. Namun, setelah beberapa minggu berselisih politik, Marape berhasil mendapatkan kembali dukungan dari mayoritas anggota parlemen sebelum parlemen dimulai kembali pekan ini.

Meskipun masih belum pasti apakah sekarang pihak oposisi bisa kembali mengumpulkan cukup suara untuk berhasil memenangkan mosi terhadap perdana menteri, O’Neill mengatakan keputusan ini mereka lakukan dalam rangka meminta pertanggungjawaban pemerintah.

Berbicara dalam konferensi pers setelah sidang parlemen Rabu ini (21/4/2021), pemimpin oposisi MP Belden Namah menegaskan betapa penting bagi masyarakat untuk mengetahui alasan dibalik pengajuan mosi tersebut.

“Anda mungkin bertanya: Mengapa mosi tidak percaya diajukan pada saat negara ini sedang dicengkeram oleh pandemi kesehatan global, ketika ekonomi sedang mengalami pertumbuhan yang negatif, ketika lapangan pekerjaan dan usaha-usaha rakyat kita merugi sementara pemilihan umum nasional akan diselenggarakan 15 berbulan-bulan lagi?”

“Jawaban kami begini: justru karena alasan-alasan diatas kami mengajukan mosi ini,” tegas Namah.

Mengkritik Marape dalam hal menangani perekonomian, minimnya lapangan pekerjaan, dan wabah Covid-19 yang memburuk di negara itu, Namah mengatakan Marape “harus diganti sebelum dia semakin menghancurkan negara ini hingga tidak bisa diselamatkan lagi.”

Namah lalu menambahkan bahwa O’Neill adalah perdana menteri PNG sebelumnya dan tidak perlu lagi diperkenalkan.

“Kami yakin dia bisa menstabilkan bangsa ini dan perekonomian kami sebelum pemilu nasional.” (RNZ Pacific)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply