Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan bahwa mereka sepakat untuk mulai membicarakan skenario alternatif penyelenggaraan Olimpiade Tokyo sebagai respons meningkatnya kekhawatiran terkait pandemi global COVID-19.
Skenario alternatif tersebut mencakup opsi memodifikasi rencana awal penyelenggaraan Olimpiade Tokyo jika tetap dilangsungkan sejak 24 Juli nanti serta opsi mengubah tanggal dimulainya pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Akan tetapi, IOC menegaskan pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah sebuah solusi sehingga itu tidak akan menjadi agenda pembicaraan ke depan.
Langkah tersebut diyakini akan bisa membuat IOC memahami lebih jauh tentang perubahan yang begitu cepat terkait kondisi kesehatan di dunia maupun Jepang khususnya, demikian lansiran laman resmi IOC, Senin (23/3/2020) dini hari WIB.
Sambutan hangat yang diperlihatkan terhadap kedatangan api Olimpiade di Jepang baru-baru ini diyakini IOC menyuntik kepercayaan diri mereka bahwa negara tersebut bisa menyelenggarakan Olimpiade Tokyo sesuai jadwal tentunya dengan mengindahkan keselamatan dan kesehatan semua pihak yang terlibat.
Namun, di sisi lain, IOC menyadari perkembangan drastis kasus COVID-19 di banyak belahan dunia, sehingga dewan eksekutif memutuskan untuk meningkatkan pembicaraan mengenai skenario-skenario alternatif yang bisa ditempuh.
IOC meminta komitmen dan kerja sama penuh dari panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo beserta pemerintah Jepang dan para federasi olahraga serta komite Olimpiade negara anggota, demi tercapainya studi kelaikan skenario alternatif.
Selain itu, IOC juga berharap sikap serupa bisa diperlihatkan para pemegang hak siar serta para sponsor Olimpiade Tokyo.
Secara umum, IOC memperkirakan pembicaraan tersebut bakal membuahkan hasil positif dalam kurun waktu empat pekan ke depan.
“IOC berkoordinasi penuh dengan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, pemerintah Jepang serta pemerintah wilayah Metropolitan Tokyo, memulai pembicaraan dengan peninjauan menyeluruh atas perkembangan situasi kesehatan di dunia, dampaknya terhadap Olimpiade Tokyo, termasuk skenario penundaan,” tulis pernyataan resmi IOC.
“IOC yakin kesepakatan akan tercapai dalam empat pekan ke depan dan mengapresiasi penuh solidaritas serta kerja sama komite-komite Olimpiade negara dan federasi olahraga untuk mendukung para atlet serta beradaptasi dengan rencana Olimpiade Tokyo ke depan,” demikian pernyataan yang sama.
“Dewan Eksekutif IOC menegaskan pembatalan Olimpiade Tokyo tidak akan menyelesaikan masalah atau membantu situasi. Sehingga pembatalan tidak menjadi agenda pembicaraan.”
Presiden IOC, Thomas Bach, mengajak masyarakat olahraga sedunia untuk tetap memelihara keyakinan bahwa Olimpiade Tokyo tetap digelar, tetapi menegaskan bahwa nyawa manusia lebih penting dari apapun termasuk pesta olahraga empat tahunan itu.
“Nyawa manusia harus dikedepankan dibanding apapun, termasuk penyelenggaraan Olimpiade. IOC ingin menjadi bagian dari solusi,” kata Bach.
“Saya harap kita semua bekerja bersama-sama untuk tetap meyakini: bahwa di akhir terowongan gelap yang tengah kita lewati ini, entah sampai kapan, api Olimpiade berada di ujungnya,” ujar Bach lagi.
Para pemangku kepentingan dunia olahraga menyambut baik rencana Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang bersiap membicarakan berbagai skenario alternatif Olimpiade Tokyo 2020, termasuk opsi penundaan.
Pengumuman itu tak ubahnya jadi jawaban sementara dari IOC terhadap lantangnya seruan dari masyarakat olahraga di dunia yang meminta Olimpiade Tokyo ditunda mengingat kondisi pandemi global COVID-19 yang masih melanda.
Berikut adalah berbagai sambutan positif dari dunia olahraga dikutip dari Reuters pada Senin (23/3/2020) WIB:
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons
“Saya dan IPC yakin seluruh masyarakat paralimpiade mendukung penuh keputusan IOC meninjau berbagai skenario terkait Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, termasuk opsi penundaan.”
“Nyawa manusia jauh lebih penting dibanding apapun. Terlebih lagi saat ini sangat penting bagi semua orang, termasuk atlet, untuk mencegah memburuknya persebaran penyakit mengerikan yang mempengaruhi masyarakat global ini.”
Badan Atletik Dunia
“Kami menyambut baik rencana pembicaraan IOC terkait skenario alternatif Olimpiade Tokyo 2020, yang menjadi pesan resmi dari Presiden, Dewan, dan para atlet kami.”
“Kami siap untuk bekerja sama dengan IOC dan seluruh federasi olahraga lainnya untuk mempersiapkan tanggal alternatif,”
Kepala Asosiasi Olimpiade Britania Raya (BOA) Hugh Robertson
“Kami menyambut baik keputusan Dewan Eksekutif IOC untuk meninjau opsi terkait penundaan Olimpiade Tokyo. Tetapi, kami mendesak agar keputusan segara diambil mengingat para atlet saat ini masih dihadapkan pada ketidakpastian.”
“Pembatasan yang dilakukan membuat atlet tidak mungkin bersaing sesuai kemampuannya dan rasanya tak pantas untuk melanjutkan Olimpiade Tokyo jika kondisi ini masih berlangsung.”
Kepala Dewan Olahraga Britania Raya Dame Katherine Grainger
“Menilik kondisi saat ini, berita bahwa IOC mempertimbangkan opsi penundaan Olimpiade Tokyo 2020 adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan sebuah langkah tepat demi keselamatan atlet, staf dan para penikmat olahraga.”
Federasi Golf Internasional (IGF)
“IGF tetap berkomitmen penuh mendukung IOC dan panpel untuk melangsungkan Olimpiade Tokyo 2020 dan akan bekerja sama dengan mereka dalam beberapa pekan ke depan memeriksa berbagai skenario yang menghadirkan keselamatan dan kompetisi sehat bagi atlet kami.” (*)
Editor: Dewi Wulandari